Masjid Al Jihad Banjarmasin kembali mencatatkan sejarah dalam momen Iduladha 1446 Hijriah. Tahun ini, masjid yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, tersebut menyembelih 93 ekor sapi dan 4 ekor kambing, menjadikannya sebagai penyelenggara penyembelihan hewan kurban terbanyak se-Kalimantan Selatan (Kalsel), bahkan se-Indonesia dengan jenis hewan sapi.
Kegiatan penyembelihan yang dilaksanakan pada 11 Dzulhijjah 1446 H atau Sabtu, 7 Juni 2025, dimulai sejak pukul 06.30 WITA. Prosesi diawali dengan pembacaan doa oleh Ustaz Hamdani, diikuti pelaksanaan penyembelihan yang melibatkan 528 panitia sukarelawan serta penggunaan dua alat penyembelihan modern milik masjid.
Ketua Takmir Masjid Al Jihad Banjarmasin, H. Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa tahun ini panitia menerapkan prosedur khusus untuk menjaga etika terhadap hewan kurban.
“Tahun ini kita tutup matanya agar sapi tersebut tidak melihat teman-temannya yang disembelih,” ujar H. Taufik Hidayat, Sabtu (7/6/2025).
“Ini bagian dari ikhtiar kami agar pelaksanaan kurban berjalan lebih tenang dan sesuai kaidah-kaidah syariat serta memperhatikan kesejahteraan hewan,” lanjutnya.
Menurutnya, jumlah hewan yang disembelih tahun ini jauh melampaui tahun sebelumnya. Ia menyebut, tingginya partisipasi masyarakat menjadi faktor utama capaian tersebut.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Kami mencatat ada lebih dari 12.000 kupon daging kurban yang kami distribusikan tahun ini,” jelas Taufik.
Distribusi dan Pengambilan Daging Kurban
Panitia menyampaikan bahwa pengambilan daging kurban dapat dilakukan mulai pukul 10.00 hingga 15.00 WITA di dua lokasi:
Halaman Parkir Belakang Masjid Al Jihad Banjarmasin
Kompleks SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin
Kemudian, nama-nama peserta kurban (shohibul qurban) diumumkan melalui Radio Suara Al Jihad Banjarmasin di frekuensi 105.1 FM, serta bisa diakses secara daring melalui tautan: suaraaljihadfm.blogspot.com.
Panitia juga mengimbau masyarakat untuk membawa kupon asli saat pengambilan.
“Kami mohon agar masyarakat membawa kupon masing-masing dan mengikuti jalur yang sudah ditentukan demi kelancaran proses distribusi,” ujar salah satu koordinator lapangan, Ahmad Nurfadillah.
Kegiatan Terkoordinasi dan Berorientasi Sosial
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga bentuk nyata dari nilai kepedulian sosial. Melalui kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial seperti Lazismu, kegiatan ini mampu menjangkau wilayah-wilayah minim penyelenggaraan kurban.
“Ini bukan hanya soal jumlah, tapi bagaimana kita bisa menghadirkan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat,” tambah Taufik.
“Semoga ini menjadi inspirasi bagi masjid dan lembaga lain untuk mengelola kurban secara profesional, amanah, dan penuh tanggung jawab.” *As
