Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan bersama BPJS Ketenagakerjaan memperkuat sinergi melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).
Kegiatan ini digelar secara hybrid dari Aula Kanwil DJPb Kalsel di Banjarmasin dan diikuti oleh lembaga penyalur KUR, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi, serta berbagai instansi vertikal lainnya.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel, Safriyadi, menyampaikan bahwa plafon KUR tahun 2025 di Kalimantan Selatan sebesar Rp5,69 triliun, dengan target 46.255 debitur baru dan 22.874 debitur graduasi. Namun, realisasi hingga 31 Maret 2025 baru mencapai Rp1,11 triliun untuk 19.187 debitur, yang menandakan perlunya akselerasi penyaluran.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, yang hadir dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna mendorong pemberdayaan UMKM dan perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“UMKM harus segera naik kelas, dan penerima KUR wajib mendapatkan perlindungan sosial melalui program Jamsostek,” ujar Hasnuryadi.
Sebagaimana diamanatkan Permenko Perekonomian No. 1 Tahun 2023, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menjadi kewajiban bagi Debitur KUR Kecil. Saat ini, tingkat partisipasi di Kalimantan Selatan baru 79,14%, sehingga perlu didorong agar mencakup 100%.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin, Murniati, menjelaskan bahwa iuran program Jamsostek sangat terjangkau, yakni Rp16.800 per bulan, dan dapat diurus melalui bank penyalur KUR. Debitur akan mendapatkan jaminan kecelakaan kerja tanpa batas dan jaminan kematian sebesar Rp42 juta.
Sebagai bentuk komitmen dan apresiasi, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan simbolis santunan Jaminan Kematian kepada ahli waris debitur KUR dan penghargaan kepada bank penyalur KUR serta bank dengan kepesertaan Jamsostek terbanyak, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kegiatan ditutup dengan diskusi panel yang membahas strategi percepatan penyaluran KUR, peningkatan kelas debitur, dan optimalisasi keikutsertaan dalam program Jamsostek, sebagai upaya kolektif memperkuat kontribusi UMKM terhadap perekonomian daerah. *As