Seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Baitul Makmur, satu-satunya masjid komunitas Indonesia di Melbourne, mantan Wali Kota Banjarbaru, Denny Indrayana menyampaikan tekadnya untuk terus memperjuangkan demokrasi yang ia nilai sedang terancam di Banjarbaru.
Dia menjelaskan dalam pertemuan melalui Zoom hingga dini hari waktu setempat, ia bersama rekan-rekannya sepakat membentuk tim baru yang dinamakan Tim Banjarbaru Haram Manyarah.
“Ini adalah perjuangan Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing, kita akan menempuh langkah hukum dan non-hukum untuk melawan apa yang kami sebut sebagai pembajakan demokrasi oleh duitokrasi di Banjarbaru,” ujarnya dikutip di salah satunya postingan akunnya, Jumat (29/11/2024).
Langkah hukum akan dipimpin oleh Dr. Fajri Adinda, seorang ahli hukum yang dipercaya untuk mengawal proses ini hingga Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara itu, di luar jalur hukum, kampanye untuk menyuarakan perjuangan ini akan dilakukan di tingkat lokal dan nasional.
“Kami ingin mengingatkan kepada para pemilih bahwa kedaulatan ada di tangan mereka. Harap tunggu informasi selanjutnya, karena akan ada posko bagi para pemohon yang ingin bergabung dalam sengketa hasil di MK,” tambahnya.
Denny juga mengajak seluruh warga Banjarbaru untuk tetap bersemangat melawan ketidakadilan.
“Banjarbaru, hajar, Haram Manyarah, artinya perjuangan ini bukan hanya untuk hari ini, tapi demi masa depan demokrasi kita,” tegasnya.
Posko dan nomor kontak untuk koordinasi lebih lanjut akan segera diumumkan. Perjuangan Banjarbaru kini bergema hingga lintas negara, membawa pesan kuat bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa kompromi. Adm [IK]