24.1 C
Banjarbaru
Sabtu, Juni 28, 2025
spot_img

Melalui Seminar Forum TBM Kalsel Gairahkan Penulis

Forum Taman Bacaan Masyaraka (TBM) Kalimantan Selatan menyelenggarakan Seminar Kepenulisan yang bertajuk Ukir Sejarah dengan Karya, di Amuntai Minggu (9/3).

Seminar sehari ini menggunakan moda kombinasi luring dan daring atau hybrid.  Secara luring seminar di gelar di Aula Mahmuddin kampus STIA -STIPER Amuntai Hulu Sungai Utara.  Sedikitnya 30 Peserta ambil bagian dalam moda ini. Sementara luring, 40-an peserta dari berbagai daerah di Kalsel antusias mengikuti seminar.

Seminar ini dimaksudkan sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi menulis sekaligus memberikan bimbingan teknis kepenulisan.  Hadir sebagai narasumber, Nurul Asmayani, Ketua Forum TBM Kalsel dan Irza Setiawan, akademisi dan praktisi.

Nurul Asmayani dalam paparan materinya memberikan spirit bagi peserta dan menguraikan berbagai tips dalam menghadapi kesulitan ketika menulis. Nurul juga berbagi pengalaman bagaimana menggali ide dalam kepenulisan.

“Setiap penulis pasti menghadapi kendala ketika menjalani proses penulisan. Kendala tersebut diidentifikasi dalam dua, dari intern atau dari ekstern. Setelah mengetahu akar masalah, penulis dituntut harus mampu mencari jalan keluar dari kendala-kendala tersebut,” ujar Nurul Asmayani, penulis yang telah menerbitkan lebih dari 40 judul buku ini.

Dikatakan Nurul,   salah satu solusi untuk terus menjaga semangat menulis adalah dengan bergabung pada komunitas. Interaksi dalam komunitas akan memberi efek positif bagi penulis. Komunitas akan selalu memberi support system yang baik.

“Forum TBM akan menjadi salah satu contoh komunitas yang menjadikan anggotanya produktif dalam hal kepenulisan. Forum ini memiliki program yang mendukung anggotanya untuk melahirkan karya tulisan. Di forum ini anggota juga akan mendapatkan jejaring, ” tandas Nurul yang merupakan aktivis Lingkar Pena Kalsel ini.

Sementara itu Irza Setiawan dalam materinya banyak memaparkan teknis penulisan. Irza menguraikan bagaimana membangun cerita dalam tulisan, dari pembuka, menghidupkan konflik dan membuat anti klimaks atau penyelesaian masalah dalam cerita.

Alumni Doktoral Ilmu Administrasi Untag Surabaya Ini menjelaskan ada empat hal yang harus diperhatikan penulis ketika mengambangkan cerita, pertama kerangka atau mind mapping, kedua penokohan yang kuat, ketiga alur yang membuat pembaca penasaran, dan yang keempat amanat atau pembelajaran yang bisa diambil pembaca.

“Ada pula kesalahan-kesalahan umum yang sering dijummpai dalam cerit. Diantaranya konflik tidak tuntas, ending yang terburu-buru, tokoh tidak berkembang, tragedi yang dipaksakan sehingga kurang makna,” jelas Irza yang juga pengurus Forum TBM Kalsel ini.

Seminar moda hybrid ini merupakan program bidang pengembangan organisasi dan sumber daya manusia Forum TBM Kalsel. Ini merupakan program awal organisasi nirlaba yang baru terbentuk awal tahun 2025. Program ini sekaligus memperkenalkan forum ke khalayak umum, terutama pada masyarakat Kalsel yang menggemari bidang literasi dan kepustakaan. Tingginya antusias peserta pada seminar ini menjadi tolok ukur keberhasilan program, sekaligus bahan evaluasi untuk merumuskan program lanjutan. Uza [IK]

 

 

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles