Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kalimantan Selatan sukses menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh perwakilan BAZNAS dari seluruh kabupaten/kota di provinsi ini di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Senin (23/12/2024).
Rakorda bertema “Penguatan Positioning Baznas Dalam Meningkatkan Sinergi dan Kapasitas Kelembagaan untuk Optimalisasi Pengumpulan dan Penyaluran Zakat” ini juga dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, yang mewakili Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad.
Ketua BAZNAS Kalsel, H. Irhamsyah Safari mengatakan Baznas Kalsel akan mengejar target pengumpulan Zakat hingga 30 persen pada tahun 2025.
“Kami mengkoordinasikan Kabupaten Kota se-Kalsel untuk mengupayakan target proyeksi di 2025 sesuai yang ditetapkan oleh Baznas RI. Tahun kemarin 91 Miliar, kita naikkan jadi 120-an miliar se-Kalsel,” ujarnya.
Irhamsyah menambahkan, beberapa daerah seperti Kabupaten Tanah Laut telah mencapai 100 persen target pengumpulan zakat, sementara beberapa kabupaten lainnya terus berusaha mengejar capaian hingga Desember 2024.
“Berkat dukungan Pemprov Kalsel terhadap Baznas, Alhamdulillah kita difasilitasi untuk operasional, kemudian untuk kegiatan-kegiatan kita selalu koordinasi dalam hal pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan,” terangnya.
Dirinya merasa bahwa, Baznas Kalsel mendapat suntikan darah baru terhadap kepemimpinan yang terpilih. BAZNAS berupaya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam hal pengumpulan pendistribusi dan pendayagunaan zakat infaq, dana sosial dan agama lainnya di Kalsel.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, melalui Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan mengapresiasi kinerja BAZNAS Kalimantan Selatan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.
“Kinerja BAZNAS se-Kalimantan Selatan ini menunjukkan perkembangannya dengan sangat baik, dilihat dari pertumbuhan ini, akan bisa naik 30 persen, artinya bahwa ketika kebijakan para pimpinan daerah untuk memfasilitasi penunaian zakat secara Kabupaten Kota maupun Provinsi,” papar Saidah.
Ia menyoroti peran BAZNAS, menunjukkan bahwa ada komitmen yang cukup kuat dari kepala daerah dan penghimpunan zakat ini yang tinggi dan semakin banyak.
“Banyak orang-orang yang bisa kita berdayakan dan ini akan mengakselerasi atau mempercepat penurunan angka kemiskinan di Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Meskipun angka kemiskinan di Kalimantan Selatan ini jauh di bawah nasional, Kalsel memiliki angkanya 4,1 persen sedangkan di nasional 9,3 persen, dengan artian dana zakat yang dikelola oleh BAZNAS se-Provinsi Kalsel ini cukup membantu pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten Kota.
“Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan terutama adalah kemiskinan ekstrim dan juga penanganan stunting yang hari ini menjadi prioritas kita,” ucapnya.
Saidah berharap, target pengumpulan zakat nasional untuk tahun depan berkisar Rp50 triliun. Ia membeberkan tahun ini target pencapaian nasional sebanyak Rp41 triliun, termasuk didalamnya BAZNAS Kalsel.
“Ke depan, targetnya akan dinaikan 30 persen, dan berharap tercapai terutama di Kalsel yang merupakan keinginan dari para pengusaha, terutama pengusaha tambang dan juga korporasi-korporasi untuk menitipkan zakatnya, baik zakat pribadi maupun lembaganya kepada BAZNAS,” tuturnya.
Semua dana yang dititipkan kepada BAZNAS akan dikelola dan redistribusi ke komunitas-komunitas korporasi yang punya prioritas, dengan demikian Baznas akan mengklarifikasi, mengaransemen, memustahikan dan berkolaborasikan untuk merealisasikan target-target pemberdayaan dari korporasi tersebut.
“Kalimantan Selatan ini dari sisi kebijakan, ada keinginan dari kepala-kepala daerah untuk memfasilitasi syariat zakat dan juga dari korporasi ada keinginan juga untuk berkolaborasi di dalam menunaikan zakat secara pribadi maupun korporasi,” ungkapnya. Adm [IK]
