Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika kembali mengajak Insan Pers Banua guna mengikuti kegiatan Coffee Talk dan diskusi terkait isu-isu strategis yang tengah dinantikan oleh masyarakat, khususnya bagi Tenaga Non Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kepala Diskominfo Prov Kalsel, Muhamad Muslim yang diwakili oleh Kepala Seksi Kemitraan Komunikasi Publik dan Hubungan Media, Erlinda Puspita Ningrum menyebutkan tema diskusi ini yakni ‘Menakar Peluang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) 2024 di Kalsel’.
“Kegiatan ini untuk membahas isu-isu yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, maupun isu-isu negatif yang memang mendapat sentimen yang kurang baik di masyarakat, sehingga kita diskusikan bersama teman-teman media agar tidak terjadi mis informasi atau disinformasi bahkan hoaks,” ujar Puspita di Coffee Setara di Kota Banjarbaru, Kamis (16/05/2024).
Pertemuan ini dikemas dengan istilah ‘Konferensi Pers, Coffee Talk’, yang diselenggarakan dua kali setiap bulan, tentunya dengan pokok pembahasan dan nara sumber yang berbeda-beda, ini juga dihadiri oleh 35 insan pers Kalsel yang terdiri dari media massa online, cetak, radio, dan juga media TV.
Coffee Talk pada kesempatan ini membahas tema ‘Menakar Peluang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) 2024 di Kalsel’, dengan menghadirkan dua nara sumber yang berwenang yakni Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prov Kalsel, Dinansyah dan Kepala Biro Organisasi Prov Kalsel, Galuh Tantri Narindra.
“Tema ini sengaja kami angkat, karena belakangan ini kita memang sudah melihat di media sosial bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI Abdullah Azwar Anas yang menyatakan bahwa Tenaga Non ASN di Indonesia akan diangkat menjadi P3K di akhir Tahun 2024 ini,” lanjutnya.
Ia juga menyebutkan jika pembahasan dengan tema ini yang kemudian menjadi pembicaraan hangat, terutama netizen sehingga pihaknya ingin mengangkat, kemudian bagaimana konteksnya untuk di Kalsel, apakah betul semua Tenaga Non ASN di Kalsel itu akan atau berpeluang diangkat menjadi P3K? As [IK]
