26 C
Banjarbaru
Monday, February 17, 2025
spot_img

Desa Wisata Agrotechnopark Gelar Festival Kuliner Jadoel

Desa wisata agronechnopark Batulicin Irigas Kec Karang Bintang menggelar event unik yakni festival kuliner tradisional, Minggu (12/1).  Puluhan jajanan tradisional ala jaman dahulu alias jadoel dijual pada gelaran yang sangat menyita perhatian masyarakat ini.

Gelaran ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dilangsungkan akhir tahun 2024 lalu. Ini akan menjadi agenda rutin berkala.

Berbagai ragam panganan tradisional yang sudah jarang diproduksi dan diperjual-belikan dihadirkan dalam festival ini. Kuliner ini sengaja diperkenalkan kembali untuk melestarikan makanan trasional yang bergizi, sehat dan bebas bahan pengawet.

Setting kegiatan dalam festival ini benar-benar membawa pada nostalgia pada masa lampau. Pedagang menggunakan pakaian tradisional. Peralatan seperti kendi, wajan dan bakul yang digunakan adalah peralatan jaman dahulu. Tempat kegiatan juga disetting sedemikian rupa dengan memanfaatkan alam pedesaan yang asri dan teduh.

Festival yang baru pertama kali digelar ini, mendapat sambutan antusias yang luar biasa dari masyarakat, Tak lebih dari dua jam, seluruh dagangan ludes terjual. Bahkan banyak pengunjung yang tidak kebagian.

Uniknya, pembeli harus menukarkan terlebih dahulu uang sebagai alat transaksi dengan koin yang disiapkan penyelenggara. Seluruh media yang digunakan merupakan bahan tradisional, misalnya gelas dari bambu, piring dari batok kelapa dan daun pisang, serta bahan ayaman lain. Begitu juga dengan kemasan dalam festival ini, semuanya menggunakan bahan alami non plastik.

Kepala Desa Batulicin Irigasi Supriadi mengatakan, festival kuliner dengan mengusung konsep jajanan jadoel ini sengaja digelar sebagai daya tarik desa wisata yang saat ini sedang digalakkan pihaknya. Konsep ini untuk mewariskan nilai tradisi dan mempertahankan keleluhuran desa yang berkearifan lokal.

“Selain untuk bernostalgia dengan masa lalu, ini sekaligus sebagai wahana edukasi bagi generasi muda. Banyak diantara mereka yang tidak mengenal jajanan jadul,” ujar Supriadi.

Disebutkan Supriadi, kegiatan ini mengangkat nilai ekonomi dan nilai kreatifitas masarakat setempat. Seluruh bahan baku pada festival ini adalah hasil pertanian masyarakat setempat. Seluruh olahan jajanan dan kerajinan dibuat oleh masyarakat lokal.

“Sehingga kegiatan ini benar-benar memberdayakan masyarakat. Kami memanfaatkan seluruh sumberdaya dan kreativitas. Hasil dari penjualan juga diharapkan mampu memberi dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat,” jelasnya.

Kedepan, festival ini akan menjadi agenda pariwisata bulanan. Festival akan terus digelar rutin setiap bulan. Selain aneka jajanan tradisional kegiatan ini juga dirangkaikan dengan lomba mancing dan hiburan rakyat.

Untuk diketahui Desa Wisata Agrotechnopark Batulicin Irigasi merupakan desa wisata yang mendapatkan anugrah desa wisata tahun 2024 oleh Kementrian Pariwisata.

“Saat ini kami terus mengevaluasi dan membenahi beberapa hal. Ke depan, kegiatan ini akan terus kami tingkatkan skala dan kemeriahannya,” tandasnya.

Salah satu konten kreator, Mia Ismet menyambut positif festival ini. menurutnya kegiatan ini memiliki daya tarik yang memikat bagi pegiat kreatif untuk menghasilkan konten. Mia yang hadir bersama teman-temannya ini bahkan datang ke lokasi dengan pakaian tradisional. Momentum ciamik ini menjadi sasaran bagi pemburu swafoto.

“Kami sangat mendukung festival ini sebagai sesuatu yang kreatif. Keunikannya memiliki nilai jual hingga ke luar daerah. Kami juga mengundang kawan-kawan konten kreator untuk datang ke sini. Selain kulineran, juga membuat karya,” ujarnya. Uza [IK]

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles