26 C
Banjarbaru
Thursday, January 30, 2025
spot_img

Buku Bermuatan Lokal Tanbu Maddonrosulu Dibedah dan Diluncurkan

Buku bermuatan lokal karya penulis Tanah Bumbu bertajuk Maddonrosulu resmi diluncurkan oleh Komunitas Pegiat Gambar (Kopiambar) Bacarita di desa wisata Pulau Burung Kec Simpang Empat, Minggu (26/1).

Buku berisi 16 cerpen pilihan ini menjadi bahan bacaan yang diburu banyak pembaca. Bukan tanpa alasan, cerita-cerita yang tertuang dalam buku fiksi ini penuh fantasi drama dan tragedy dibalut oleh identitas dan kearifan lokal Bumi Bersujud.

Buku ini hadir ke tengah pembaca setelah melalui proses panjang sejak akhir tahun 2024 lalu. Buku yang diproduksi oleh Kopiambar Media Kreatif ini merupakan hasil sayembara penulisan. Para penulis buku ini melalui proses pelatihan dan sarasehan sebelumnya.

Sedianya ada 30 karya cerpen bermuatan lokal yang terhimpun, namun setelah melalui proses kurasi yang cukup ketat, hanya 16 tulisan yang lulus dan diterbitkan. Penulis buku ini dari berbagai latar belakang. Beberapa diantaranya telah dikenal sebagai penulis lokal.

Beberpa kisah kearifan lokal menjadi daya pikat dalam buku ini. Upacara adat moddonrosulu yang menjadi tajuk utama dalam buku ini misalnya, mengisahkan pengalaman seorang pemuda yang mengalami penyakit aneh. Penyakit ini hanya dapat disembuhkan melalui ritual adat yang dipimpin oleh dukun kampung. Pada konteks kehidupan nyata, kisah ritual ini benar ditemukan pada masyarakat suku bugis,  terutama yang bermukin di sepanjang Sungai Kusan.

Peluncuran buku ini dibarengi dengan kegiatan bedah buku yang dihadiri 50an peserta. Hadir dalam bedah buku adalah penulis, editor, serta pemerhati budaya dan literasi.  Kegiatan yang berlangsung di kawasan wisata ini juga dihadiri oleh Kabid Pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Alden Ibrahim, Kepala Desa Pulau Burung, Saidina , Ketua Pokdarwis Pulau Burung Muhammad Elmi, serta tokoh Hj Hermawati.

Diskusi berlangsung hangat. Setiap penulis diberikan ruang untuk mengisahkan proses kreatif menulis sehingga melahirkan karya. Beberapa  keunggulan dan kelemaham buku ini dikulik. Suasana semakin akrab dengan sajian tampilan kesenian tari oleh tim kreatif SMPN 4 Batulicin. Kisah Maddonrosulu  juga ditampilkan dalam sajian dramatisasi.  Tampilan ini memukai peserta dan pengunjung Pulau Burung.

Salah satu penulis Bayu Andini mengaku senang mendapat kesempatan terlibat dalam kepenulisan buku bermuatan lokal ini. Setelah mendapat bimbingan kepenulisan,  hal ini menambah pengalaman yang berharga bagi dirinya terutama dalam dunia tulis-menulis.

“Bayak hal positif yang diperoleh. Pengalaman ini menjadi modal untuk terus melangkah dalam dunia kepenulisan. Mengeksplorasi potensi diri untuk terus berkarya,” kisah Bayu yang juga merupakan anggota Komunitas Wikipedi Banjar ini.

Hal senada disampaikan oleh salah satu peserta diskusi yang berasal dari PKBM Bina Warga Satui, Yuli Fahrina. Ia mengaku senang dapat terlibat dalam kegiatan keliterasian semacam bedah buku ini. Kegiatan ini menurutnya menginspirasi dan menantang dirinya untuk melakukan hal serupa pada yayasan pendidikan yang dibinanya di Satui.

“Saya sengaja datang jauh-jauh untuk memetic pelajaran dari kegiatan ini. Momentum ini memotivasi saya untuk melakukan hal serupa di daerah saya Satui. Dengan dukungan dan bimbingan berbagai pihak saya optimis, ” ujar Yuli yang juga merupakan aktivis Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini.

Sementara itu Kepala Desa Pulau Burung Saidina, turut mengapresiasi kegiatan yang mengambil lokasi di wilayahnya ini.  Ia mempromosikan jika di Pulau Burung banyak inspirasi yang dapat dituangkan ke dalam cerita dalam tulisan.

“Pulau Burung memiliki banyak potensi yang dapat diekspose melalui tulisan. Selain sektor pariwisata, pulau burung memiliki produk unggulan lain seperti tenun sasirangan khas. Sasirangan ini memiliki keunggulan karena menggunakan bahan pewarna alami dari mangrove. Di Kalimantan Selatan, ini satu-satunya,” jelasnya.

Di akhir kegiatan pengurus Kopiambar Bacarita Muzakkir Munzir dan Kabid Pelayanan Dispersip Alden Ibrahim menyerahkan piagam penghargaan pada Kepala Desa Pulau Burung, Saidina dan Tokoh Budaya Pulau Burung, Hj Hermawati. Piagam ini diberikan sebagai apresiasi karena keduanya dianggap telah mendukung program keliterasian. Uza [IK]

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles