Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Banjarmasin nomor urut 03, Mukhtar – Awan bertekad memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah.
Hal ini disampaikan paslon 03, usai debat kedua Wakil Wali Kota Banjarmasin yang diselenggarakan di Gedung Chandra, Rabu (6/11/2024).
“Jadi untuk penanganan sampah itu kita mulai dari edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan dari sumbernya dari rumah tangga kemudian baru ditinggalkan dibawa ke tempat pembuangan sampah (TPS) 3R,” ucap wakil paslon 03, Awan Subarkah.
Kemudian, lanjutnya, sampah-sanpah tersebut akan dikelola di TPS 3R sehingga menghasilkan bubuk kompos, air, kompos padat, kemudian daur ulang dan sebagainya sehingga yang dibawa ke TPA atau tempat buang akhir, volume-nya tidak terlalu banyak.
“Yang menarik bagi kita adalah bahwa kami memiliki platform banjarmasin hebat dimana dengan platform aplikasi banjarmasin hebat itulah yang akan menimbulkan partisipasi masyarakat untuk pengolahan lingkungan dan persampahan,” ujarnya.
Selain platform kartu yang ditawarkan, Pasangan Mukhyar – Awan ini juga menyediakan akses layanan aplikasi Kartu Banjarmasin Hebat, dimana kartu tersebut dapat di akses melalui aplikasinya.
Ia mengatakan dengan adanya platform ini berupa kartu tersebut, warga ataupun anak-anak muda bisa membawa populasi ke bangsa untuk mendapatkan social activity poin (SAP).
“Poin itulah kemudian dibawa untuk beraktivitas di Sport Center kita sehingga akan menimbulkan kebiasaan kesadaran masyarakat secara otomatis langsung mengumpulkan sampah dan di bawa ke bank sampah sehingga itu akan memudahkan partisipasi masyarakat karena kesadaran,” jelasnya.
Sementara, Paslon 03, H. Mukhyar progam ini bukan hanya bisa dilakukan oleh pemerintah tapi seluruh warga masyarakat Kota Banjarmasin.
“Tentu tadi dengan apa yang kami sebut dengan aplikasi Kartu Banjarmasin Hebat ketika kita mengadakan satu kegiatan aktivitas sosial termasuk dengan mengolah dengan memungut sampah, ” terangnya.
Tak hanya memungut sampah, kartu tersebut juga mengarah pada kegiatan lain seperti bergotong royong dan membantu orang dan sebagainya untuk mendapatkan poin dan akan berguna ketika mereka akan menggunakan sebagai sarana-prasarana Sport Center.
“Bayangkan aja kalau semua orang-orang akan menggunakan sport center seolah-olah dengan berusaha mendapatkan point dengan kegiatan aktivitas sosial atau dengan mengolah sampah tentu bisa sampah ini dengan sendirinya akan menjadi satu-kesatuan,” tuturnya. Ad [IK]