Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satreskrim Polres Kotabaru berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa penyalahgunaan wewenang melalui transaksi fiktif yang dilakukan di salah satu Bank BUMN di wilayah Kotabaru.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/A/30/X/Res.3.2./2024/Reskrim tanggal 7 Oktober 2024, penyidikan mengungkap dua tersangka dalam kasus ini, yakni Faisal Mukti (FM), mantan kepala unit bank, dan Ahmad Maulana (AM), teller bank yang diduga membantu pelaksanaan kejahatan.
Modus operandi yang dilakukan adalah penyetoran fiktif tanpa uang tunai ke rekening pribadi FM dengan memanfaatkan sistem internal bank. Transaksi ini dilakukan melalui aplikasi New Delivery System (NDS) menggunakan User ID milik AM. Total terdapat 38 transaksi fiktif yang dilakukan antara 24 Agustus hingga 11 Oktober 2023 dengan nilai kerugian negara mencapai Rp2,53 miliar.
Motif dari perbuatan ini terungkap bahwa dana hasil kejahatan digunakan oleh para tersangka untuk bermain judi online.
Barang bukti yang diamankan di antaranya dokumen transaksi finansial, rekening bank atas nama FM, serta surat keputusan pengangkatan FM sebagai pegawai tetap bank. Penyidik juga berhasil melakukan recovery aset senilai Rp970 juta sebagai bagian dari pemulihan kerugian negara.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2021 jo Pasal 56 KUHP tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Ancaman hukuman dalam pasal-pasal tersebut mencakup pidana penjara hingga seumur hidup dan denda hingga Rp1 miliar.
Polres Kotabaru menegaskan komitmennya dalam memberantas segala bentuk tindak pidana korupsi dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut mengawasi pengelolaan keuangan negara. *As-Polres Kotabaru
