Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu meluncurkan inovasi sistem layanan pengajuan kenaikan pangkat secara mudah. Layanan ini diberi nama akronim Lajuidah.
Peluncuran dan sosialisasi aplilasi Lajuidah ini dilaksanakan tiga hari berturut-turut pada akhir November di SKB Kusan Hilir dan SMPN 7 Kusan Hilir. Peserta sosialisasi adalah puluhan guru dan kepala sekolah jenjang PAUD dan SMP. Dengan diluncurkannya sistem Lajuidah, PTK dapat mengusulkan kenaikan pangkat secara online.
Layanan dalam jaringan ini memangkas birokrasi yang sebelumnya terbilang rumit. Dengan adanya aplikasi ini guru cukup mengunggah dan mengisi form melalui laman digital.
Kepala Seksi PTK PAUD Non Formal dan SMP, Rahma selaku pengembang aplikasi ini mengatakan, layanan ini juga memberi pedoman dan informasi bagi guru yang akan menajukan kenaikan pangkat. Melalui layanan guru tidak perlu lagi menyiapkan berkas berbentuk fisik (Hard Copy) sebagai kelangkapan berkas kenaikan pangkat.
“Ini merupakan aksi perubahan kualitas pelayanan. Layanan ini tentu dimaksudkan untuk membantu guru, terutama yang memiliki keterbatasan akses untuk datang ke dinas. Sehingga tidak ada lagi alasan guru sulit mengurus kenaikan pangkat karena jarak lokasi tugas yang jauh,” jelasnya.
Melalui Lajuidah guru pengusul juga mendapatkan informasi tentang progress usulannya. Sehingga mudah dipantau kelengkapan berkasnya. Data usulan kenaikan pangkat mudah diakses dan dapat diferivikasi secara mudah.
“Semoga dengan aplikasi ini, PTK semakin semangat mengusul kenaikan pangkat.mengingat kenaikan pangkat adalah hak guru selelah menunaikan kewajibannya. Dengan sistem ini PTK bisa mengusulkan kenaikan pangkat secara mudah dan cepat,” jelasnya.
Layanan ini dipilah mendadi 4 fase. Fase pengimputan, fase ferisikasi, face penyampaian, dan fase akhir akhir.
Aplikasi ini mendapat respon positif dari tenaga pendidik. Ngatmiyatun salah satu guru yang hadir dalam sosialisasi, meyambut antusias pengembangan aplikasi ini. “Guru bisa lebih fokus pada pekerjaan utamanya, karena kerumitan beban administrasi teratasi,” pungkas Ngatmiyatun guru berasal dari SMP Negeri 2 Batulicin. Uza [IK]