Menjelang 30 hari kerja, masyarakat Barito Kuala (Batola) menunggu program surprise Bupati definitif, Bahrul Ilmi dan Herman, terutama mendekati hari raya idul fitri yang identik dengan mudik.
Nasrullah dosen Prodi Pendidikan Sosiologi, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, mengatakan hal itu merupakan tantangan kepada pasangan kepala daerah, sebab masyarakat akan mengkomprasikan dengan Pj Bupati sebelumnya.
Tantangan itu, misalnya, Pj Bupati Batola, Mujiyat tahun lalu mengadakan mudik gratis bagi warga Batola untuk daerah kecamatan Kuripan, Kecamatan Tabukan dan kecamatan Bakumpai. Padahal ide mudik gratis tersebut dirancang hanya beberapa hari menjelang lebaran.
“Era kepala daerah terpilih yang memiliki legitimasi kuat mustahil tidak bisa melakukan mudik gratis tersebut. Baik dengan program serupa atau melampauinya,” ucap Nasrullah, yang kini sedang menempuh studi S3 Antropologi UGM.
Kalau mau diperluas, mudik gratis bisa diterapkan melalui jalur sungai hingga kecamatan Kuripan dan melampaui itu ke daerah HSU, tentunya dengan menggandeng Pemkab HSU atau Pemprov Kalsel.
Hingga saat ini, keterbukaan jalur darat kecamatan Kuripan tidak semulus jalan darat di tempat lain. Maka bagi pemudik yang menggunakan motor dibebaskan ongkos penyeberangan di kawasan desa Balukung kecamatan Bakumpai.
“Menyeberang gratis ini juga bisa diterapan daerah-daerah lain seperti warga Batola yang menyeberang dari Mantuil – Muara Tamban, dari Kuin – Jelapat, dari Banjar Raya – Tamban.
Hal senada disampaikan warga Batola, yakni Syahbani yang mengusulkan mudik gratis melalui jalur darat. Selama ini bis Damri trayek Banjar Bakula tujuan akhir hingga kota Marabahan sepi penumpang. Barangkali dengan membebaskan biaya menjelang, selama lebaran dan setelah lebaran akan membuat antusias warga naik angkutan umum.
“Melalui program seperti ini, warga Batola akan benar-benar merasakan kehadiran pasangan kepala daerah yakni Bupati Bahrul Ilmi dan Wakil Bupati Herman Susilo,” tutupnya. [IK]