Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan (Dinaskop UKM Kalsel), Gusti Yanuar Noor Rifai mengajak Pengarah One Pesantren One Product (OPOP) Kalsel dan delapan pengelola pesantren mengikuti kunjungan atau studi tiru ke Pondok Pesantren Sunan Drajat dan Amanatul Ummah di Jawa Timur.
OPOP merupakan program Pemprov Kalsel yang dijalankan oleh pondok pesantren untuk membantu masyarakat dan pesantren mandiri secara ekonomi, ini bertujuan untuk mengembangkan unit usaha yang dijalankan oleh pesantren di Banua, Kalsel Babussalam.
“Berkaitan dengan kunjungan OPOP Kalsel ini dipimpin oleh KH Mukri dan Sekretaris Bapak Epi, mencoba meniru apa saja yang dilakukan oleh Koperasi Pesantren Sunan Drajat dan Amanatul Ummah,” sebut Yanuar, Sabtu (31/8/2024).
Ia menjelaskan, kunjungan tersebut untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh pondok pesantren, diketahui untuk Sunan Drajat dari dana awal sekitar 50 juta sekarang omzetnya sudah menjadi 4 triliun lebih.
OPOP Kalsel ingin mengetahui pengelolaan kegiatan bidang usahanya, yang terdiri dari toko serba ada (toserba), kemudian ada percetakan, laundry, produksi air mineral, pembuatan garam, galangan kapal, dan lainnya.
“Kita lihat semua itu dilakukan secara profesional oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat, dengan menurunkan orang-orang yang profesional dengan gaji yang luar biasa besar, karena sudah maju sekali pondok pesantren ini yang bisa menjadi contoh untuk kegiatan pondok pesantren di Banua kita,” harap Yanuar.
Kunjungan ini dilaksanakan selama dua hari, tanggal 30-31 Agustus 2024, hari pertama mengunjungi Ponpes Sunan Drajat di Banjaranyar, Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, kemudian hari kedua ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah di jalan Raya Tirtowening, Paras, Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Delapan pesantren yang mengikuti kunjungan selama dua hari ini, diantaranya; Ponpes Darul Ilmi, Kota Banjarbaru, Ponpes Misbahul Munir, Kota Banjarbaru, Ponpes Rakha, Amuntai, Kab. HSU, Ponpes Ushuluddin, Kab. Banjar, Ponpes Hidayatullah, Martapura, Ponpes Raudlatul Muta’allimun Annahdliyah (RMA), Kota Banjarbaru, Ponpes Darul Fatihin Martapura, Ponpes Nur Ihya ‘Iddin Sei Riam Tanah Laut.
“Kemudian kami lanjut ke pondok pesantren Amanatul Ummah, di sana kami juga melihat perkembangan pesantren yang luar biasa yang dikelola dengan manajemen yang baik, dirintis tahun 2006,tahun 2015 sudah berdiri pesantrennya, sampai 2024 ini sudah mempunyai lembaga pendidikan S1, S2 sampai S3,” sebut Yanuar.
Selain itu, Pondok Pesantren Amanatul Ummah ini juga mengelola usaha pabrik tahu tempe, air mineral, pembuatan roti, perikanan, peternakan, distribusi gas ke masyarakat, seluruhnya memberikan penghasilan yang sangat luar biasa.
Capaian Amanatul Ummah ini dipandang layak juga untuk ditiru oleh ponpes di Banua, tentunya dengan manajemen yang dikelola dengan baik dan dengan melibatkan orang-orang profesional di bidangnya.
“Mudah-mudahan dari kedua pelajaran ini, delapan pesantren yang kita bawa ini bisa mengikuti apa saja yang harus dilakukan untuk bisa kita tiru dan diterapkan di Kalsel,” harap Yanuar. As [IK]