Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (BI Kalsel) bersama dengan Pemerintah Provinsi menggelar Pamor Borneo sebagai komitmen dalam pertumbuhan Banua.
Kepala BI Kalsel, Fadjar Majardi mengatakan, kegiatan pamor borneo ini bukan sekedar acara ceremony, akan tetapi ini menunjukkan bahwa rangkaian program pamor borneo adalah hasil yang telah dicapainya.
“Pamor Borneo bukan sekedar acara tapi ini menunjukkan bahwa yang kami lakukan dengan pemerintah provinsi kalimantan selatan adalah pencapaian hasilnya,” ucapnya di Duta Mall, Banjarmasin, Senin (12/8/2024).
Terdapat 3 pilar didalamnya, yakni Perdagangan, Pariwisata dan Investasi yang menjadi penyangga pertumbuhan di Kalsel.
Dari sisi perdagangan, Fadjar menuturkan, sejak dilaksanakan pamor borneo dari tahun 2020 hingga sekarang, banyak UMKM binaa mereka yang dikurasi menjadi go Expo.
“Kita bimbing UMKM nya agar produk-produk kualitas nya meningkat dan diterima di pasar dunia begitu juga desainer yang sudah sanggup membawa kain sasirangan desainnya ke Jepang,” ujarnya.
Kemudian di sisi pariwisata, Fadjar mengangkat pariwisata di Geopark Meratus untuk mendapat pengakuan dari UNESCO dan juga turut membantu di sisi lapangan.
Lalu, terkait investasi, Fadjar menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pembinaan di DPM TPSP di seluruh kabupaten dan juga provinsi Kalsel untuk meningkatkan investasi dalam merancang proyek-proyek dan membuat proposalnya menjadi Invesment Project Ready to Over (IPRO).
Jadi maksudnya, kalo ketemu investor proyek itu harus clear kalo enggak nanti ketemu sebentar pulang gak bawa apa-apa jadi harus clear dan ready to over dan jelas semuanya agar investor menanyakan hal-hal detail dibelakang itu,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur mengapresiasi dan berterima kasih kepada BI Kalsel telah mengadakan acara pamor borneo.
“Acara pamor Borneo ini menjadi bagian yang kita ingin, sekaligus mempromosikan banua kita, baik dalam bidang perdagangan, bidang pariwisata maupun bidang investasi,” tutur Agus.
Ia menjelaskan, didalam acara ini UMKM bisa menyampaikan berbagai produk-produk unggulan mereka dengan harapan dapat bekerjasama pemerintah provinsi.
“Kita dari pemerintah provinsi siap one on one meeting jadi pertemuan 1 ini ingin melihat bagaimana dengan produk-produk dan bisa kita jual ke luar negeri,” tutupnya. Ad [IK]