Meningkatnya laporan warga terkait kemunculan ular di sekitar permukiman mendorong Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Tanah Laut untuk memberikan edukasi keselamatan kepada masyarakat. Komandan Regu (Danru) Pos Induk Damkar Tanah Laut, Ardi Almiyanto, memaparkan langkah pencegahan dan penanganan yang aman apabila warga menemukan ular di lingkungan rumah, Jumat (12/12/2025).
Ardi menjelaskan bahwa ular merupakan satwa yang sangat sensitif terhadap aroma menyengat, terutama yang memengaruhi organ vemeronasal di sekitar mulut dan lidahnya. Sensitivitas inilah yang memungkinkan beberapa jenis aroma digunakan sebagai penghalau agar ular tidak mendekati area rumah.

“Kasus penanganan ular cukup meningkat. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar memahami langkah pencegahan yang aman dan tidak membahayakan,” ujarnya kepada inikalsel.id.
Aroma yang Efektif Mengusir Ular
Ardi menyebutkan sejumlah aroma dan bahan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mencegah ular memasuki pekarangan:
- Kapur barus: Kandungan naphthalene menghasilkan bau menyengat yang tidak disukai ular.
- Kayu manis dan cengkeh: Minyak esensialnya efektif mengusir ular.
- Produk kebersihan beraroma tajam, seperti pembersih lantai tertentu.
- Pepermin: Daun atau minyak pepermin memiliki aroma kuat yang dibenci ular.
- Jeruk nipis: Aromanya membuat ular enggan mendekat.
- Cuka: Menghasilkan bau menyengat yang mengganggu sistem sensorik ular.
- Bawang putih dan bawang merah: Baunya membuat ular menjauh.
- Kemangi: Dipercaya ampuh menghalau ular dari area rumah.
- Amonia: Aromanya sangat tidak disukai ular.
- Asap pembakaran, yang dapat membuat ular pergi dari area terbuka.
Namun demikian, Ardi menegaskan bahwa pengendalian aroma bukan solusi utama. Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan jauh lebih penting dalam mencegah ular datang ke rumah.
“Lingkungan yang kotor, semak tinggi, tumpukan barang, dan sampah menumpuk menjadi tempat persembunyian ideal bagi ular. Kebersihan lingkungan adalah langkah pencegahan paling efektif,” ujarnya.
Imbauan Damkar: Jangan Tangani Ular Tanpa Keahlian
Jika warga menemukan ular berada di dalam rumah, Ardi meminta agar tetap tenang dan tidak mencoba menangkap ular secara mandiri, terutama jika tidak memiliki alat khusus.
“Penanganan ular, terutama yang berbisa, sangat berbahaya. Gunakan alat seperti hook atau grabstick hanya jika terlatih. Cara paling aman adalah segera menghubungi petugas,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak membunuh ular. Menurutnya, ular memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama sebagai predator alami tikus.
“Jika ular terus dibunuh, populasi tikus akan meningkat dan justru merugikan warga. Lebih baik ular diamankan dan dipindahkan ke lokasi yang jauh dari permukiman,” ujarnya.
Damkar Tanah Laut bersama komunitas pecinta satwa siap membantu evakuasi dan relokasi ular secara aman tanpa membahayakan warga maupun hewan tersebut. Dede![]()









