Wajahnya bersih bercahaya dan menarik perhatian jemaah. Ia adalah Syekh Muhammad Bakri Al-Mishri asal Mesir, yang hadir di Tablig Akbar Peduli Paletina, di sebuah masjid di Sungai Andai, Banjarmasin, Ahad (26/05/2024). Ia pun menegaskan, bahwa membela umat Islam di Palestina adalah sebuah kewajiban syariat, apalagi di sana ada tanah suci kaum muslimin yang ternoda.
Syekh asal Mesir ini hadir menjadi penceramah ke-tiga, yang menyambut senang atas empati umat Islam di Banjarmasin terkait kesulitan saudara seiman di belahan bumi berbeda.
“Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan tangannya. Kalau dia tidak mampu, hendaknya dia ubah dengan lisannya, dan kalau dia tidak mampu, hendaknya dia ingkari dengan hatinya,” ujar Syekh Muhammad Bakri Al-Mishri saat menyitir hadis riwayat Muslim.
Ia pun menceritakan, bahwa dalam sejarahnya, Palestina pernah dibawah perlindungan kewalian Gubernur Mesir di masa kekhalifahan, hingga kemudian dibebaskan Salahuddin Al-Ayyubi pada masa Perang Salib.
“Pada peperangan tersebut ada pasukan yang syahid dalam upaya membebaskan Palestina,” tegas Syekh Muhammad Bakri Al-Mishri.
Itulah menurut Guru H. Hidayatul Akbar dalam kesempatan tausiahnya, akan pentingnya kehadiran khilafah dalam membela kaum muslimin yang terjajah.
“Hari ini perisai itu telah hilang, karena apa? Karena kita tidak bersatu, sehingga menjadi tugas kita semua untuk mendesak para pemimpin kaum muslimin menghilangkan sekat perpecahan, dan bersatu dalam daulah khilafah,” tegas ulama asal Banjarmasin tersebut.
Karena itu, dengan pentingnya kehadiran pemimpin kaum muslimin yang berani, diharapkan bisa mengerahkan pasukan-pasukan umat Islam untuk menolong umat Islam Palestina yang tertindas.
“Saat ini penting sekali hadirnya pemimpin kaum muslimin yang bisa menggerakkan pasukan untuk berjihad,” ungkap Guru Baihaki dalam kesempatan ceramahnya.
Sedangkan penceramah terakhir diisi Guru Wahyudi Ibnu Yusuf, yang mengharapkan pertemuan ini bisa mencerahkan, menginspirasi, dan memotivasi semua jemaah yang hadir untuk terus bergerak, sebagai bukti di akhirat bahwa kaum muslimin di Banjarmasin telah membela saudara seiman yang tertindas di Palestina.
“Mudah-mudahan berkat hadir di sini bisa menjadi wasilah, bukti bahwa kelak di akhirat ketika saudara-saudara Palestina bertanya di mana pertolongan kaum muslimin, maka kita bisa menjawabnya,” tutup pimpinan sebuah pesantren tersebut.
Sedangkan di daerah lainnya se-Indonesia, banyak yang turun ke jalan melakukan aksi damai, menyuarakan hal yang sama mendorong para pemimpin kaum muslimin bersatu, dan mendesak agar dikirimkan tentara membantu saudara-saudara seiman yang saat ini masih meregang nyawa.
(AL/Rilis)