Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) menekankan pentingnya komunikasi strategis dalam menyampaikan kebijakan bank sentral kepada publik.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Unit Kehumasan BI Kalsel, Tisna Faisal Ayathollah sebagai pemateri akhir pada Capacity Building Jurnalis Ekonomi Banua yang digelar di Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (24/6/2025).
Tisna menyampaikan bahwa tantangan komunikasi bank sentral saat ini semakin kompleks seiring dengan berkembangnya disrupsi digital, tingginya tuntutan transparansi, dan adanya kesenjangan literasi ekonomi.
“Komunikasi yang efektif menjadi instrumen penting untuk membentuk dan mengarahkan ekspektasi masyarakat terhadap kebijakan yang ditempuh dan sasaran yang ingin dicapai oleh Bank Indonesia,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), mandat BI telah diperluas, dari hanya menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar, menjadi lebih holistik, termasuk stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran.
Hal ini menuntut pendekatan komunikasi yang lebih adaptif dan terintegrasi.
Lebih lanjut, Tisna menyoroti perubahan perilaku publik dalam mengakses informasi, terutama generasi milenial dan Gen Z yang kini mendominasi demografi Indonesia.
“Sekitar 53,81% penduduk kita merupakan milenial dan Gen Z yang akrab dengan dunia digital. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk membangun komunikasi berbasis omnichannel, yang menjangkau media sosial, media daring, hingga kanal interaktif,” ujarnya.
Bank Indonesia juga telah memperoleh berbagai penghargaan di bidang komunikasi publik, seperti PR Indonesia Award, Anugerah Humas Indonesia, hingga Indonesia Digital Media Awards, sebagai bentuk pengakuan atas upaya inovatif dalam menyampaikan informasi kebijakan secara transparan, akurat, dan mudah dipahami masyarakat.
Kegiatan Capacity Building ini diikuti oleh 42 jurnalis dari berbagai media di Kalsel, melalui pelatihan ini, BI berharap sinergi antara bank sentral dan media semakin kuat dalam menyampaikan informasi ekonomi yang akurat dan berimbang kepada publik.
“Jurnalis adalah mitra strategis kami dalam membangun pemahaman publik terhadap arah kebijakan ekonomi. Maka peningkatan kapasitas mereka adalah bagian dari strategi komunikasi kebijakan kami,” tutup Tisna. As