27 C
Banjarbaru
Selasa, Desember 2, 2025
spot_img

Penayangan Perdana Empat Film Horor Karya Banua Meriahkan Banua Film Fund 2025 di Kota Cinema Mall Banjarmasin

Empat film horor karya sineas muda Kalimantan Selatan resmi ditayangkan perdana dalam acara Banua Film Fund 2025 yang berlangsung di Kota Cinema Mall (KCM) Banjarmasin, Selasa (25/11). Keempat film tersebut berjudul Gagampiran, Sisigan Kariau Sima, Pulasit, dan Suruh Aja Gin yang seluruhnya mengangkat tema dan nuansa horor khas banua.

Acara ini menjadi salah satu momentum penting dalam pengembangan industri kreatif daerah, khususnya sektor perfilman.

Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Dinansyah, S.Sos., M.M, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap karya anak muda Banua yang semakin menunjukkan potensi besar dalam dunia film, animasi, dan konten kreatif lainnya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berkomitmen mendorong berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif di daerah.

“Ini adalah bukti bahwa Dinas Pariwisata bersama pemerintah provinsi terus mengembangkan industri kreatif melalui berbagai program. Kita akan memperkuat proses pendanaan, pendistribusian, hingga kesempatan penayangan di bioskop dan platform lainnya,” ujar Dinansyah.

Ia menjelaskan bahwa Kalimantan Selatan selama ini dikenal sebagai daerah tambang, namun kini telah lahir “nilai tambah baru” bagi generasi muda melalui sektor kreatif, termasuk film dan animasi. “Ada peluang besar bagi anak-anak muda. Banyak talenta film, akting, musik, dan konten kreatif yang terus berinovasi. Kami yakin dengan dukungan pemerintah, potensi ini akan semakin berkembang,” tambahnya.

Dinansyah juga menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku industri agar ekosistem kreatif dapat tumbuh berkelanjutan.

Melihat keberhasilan film-film asal Kalimantan Selatan yang telah menembus platform nasional termasuk judul seperti Saranjana dan Racun Sangga Dinansyah berharap karya-karya lokal dapat terus bersaing di kancah nasional bahkan internasional.

Ia juga menegaskan bahwa pengembangan film lokal tidak hanya berdampak pada promosi pariwisata, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah. “Kita ingin bukan hanya menarik wisatawan, tapi juga memberikan kontribusi nyata kepada perekonomian melalui program ekonomi kreatif. Kita ingin banua bisa sejajar dengan Jakarta dan kota besar lainnya,” tegasnya.

Kegiatan Banua Film Fund 2025 menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan para sineas muda Banua. Dengan hadirnya empat film horor baru ini, Dinas Pariwisata Kalsel berharap momentum kebangkitan industri film daerah semakin kuat dan berkelanjutan. Dil

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest Articles

- Advertisement -spot_img