Atlit Anggar asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Nabil Zahidy berhasil meraih medali perunggu di cabang olahraga (Cabor) Anggar sekaligus peraih medali pertama untuk Kalsel.
Perjuangan yang panjang dimana fase tersebut melewati berbagai hal dari ke Juprov, Porprov Jurnas dan Prapon hingga akhirnya masuk ke PON XXI Aceh-Sumut membuat dirinya sangat bahagia.
“Sangat bahagia karena dari tahun ke tahun, anggar belum pernah meraih medali di PON-PON sebelumnya,” ucap Nabil saat diwawancara oleh IniKalsel.id via telepon.
Ia juga mengatakan bahwa ini adalah pertandingan pertamanya di ajang PON Aceh-Sumut.
“Alhamdulillah baru satu kali masuk PON langsung dapat medali,” ujarnya.
Nabil berhasil meraih medali perunggu setelah berhasil mengalahkan atlit Anggar asal Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan selisih poin 15-11.
“Itu pun ada dramanya awalnya poin saya 11 sulsel dapat 3 karena tangan saya cedera saya hampir kesusul, awalnya yang 11-3 jadi 11-11 setelah itu saya izin karena cedera, lalu lanjut lagi dan alhamdulillah menang 15-11,” katanya.
Kemudian untuk persiapannya sendiri, Nabil melakukan latihannya dirumah dan dilatih oleh ayahnya sendiri, yakni mantan atlit Anggar SEA Games XVIII, Lauhem Mahfuzi.
“Latihannya kaya joging, joging itu bisa sampai 5 kilo 8 kilo, terus woodwork, terus gym, saya juga melatih tangan dan lain sebagai nya,” ungkapnya.
Selain itu, Nabil juga menyatakan ekspresinya saat bertemu dengan atlet-atlet dari luar provinsi.
“Senang dapat musuh yang di atas saya sendiri jadi termotivasi untuk lebih giat lagi latihan,” tuturnya.
Kemudian, persiapan menuju PON, atlet-atlet Kalsel melakukan TC Mandiri (training camp) yang di bebankan oleh ibu ketua Ikasi Kalsel Dr. Herita Warni, tanpa ada bantuan lain.
“Harapannya semoga pak Dispora Kalsel lebih memberi perhatian kepada cabor anggar agar bisa membuka pintu gerbang atlet-atlet anggar untuk berprestasi lagi,” jelas Nabil.
Nabil juga berharap dalam perolehan mendali pertama ini, menjadikan pintu gerbang buat Ikasi Kalsel dan menjadi lebih diperhatikan oleh pemerintah agar bisa menambah prestasi untuk Kalimantan Selatan.
“saya berterima kasih kepada orang tua saya, rasa syukur mempunyai ayah mantan atlit anggar juara Asian Games yg menjadi pelatih saya sendiri (Mahfuzi) dan juga sangat berterima kasih kepada ibu ketua Ikasi Kalsel, Dr. Herita Warni, M.Pd., dan pengurus anggar ka madan, pak fajar, pak midan yang telah mengurus kami dan semua teman-teman anggar saya yg selalu support saya saat bertanding” tutup Nabil. Ad [IK]
