26 C
Banjarbaru
Sabtu, November 1, 2025
spot_img

Mahasiswi ULM Nabila Regita Masuk 15 Besar PILMAPRES Nasional Lewat Inovasi FISORA: Teknologi Mixed Reality untuk Diagnosa ADHD

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Nabila Regita Putri Mustafa, mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, berhasil masuk dalam 15 besar finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tingkat nasional tahun 2025. Ajang bergengsi yang diadakan oleh Kemendikbudristek ini berlangsung di Universitas Diponegoro Semarang pada 25–28 Oktober 2025.

Dalam kompetisi tersebut, Nabila — yang akrab disapa Nabila Regita — mempresentasikan inovasi bertajuk FISORA (Feedback Integrated System for Optimizing Reality-based Attention), yaitu sistem intervensi berbasis Mixed Reality dan EEG neurofeedback adaptif yang dikembangkan dalam ekosistem Jaringan Psikolog Nusantara.

FISORA memiliki dua misi utama:

Memperluas akses dan pemerataan layanan kesehatan mental berbasis teknologi melalui integrasi mixed reality, electroencephalogram (EEG), dan artificial intelligence (AI) ke berbagai daerah di Indonesia.

Menguatkan kapasitas tenaga psikologi nasional melalui pelatihan, sertifikasi, dan integrasi FISORA dalam kebijakan serta layanan kesehatan nasional, termasuk sistem BPJS Kesehatan.

“Anak dengan ADHD seringkali dilabeli nakal, hiperaktif, atau tidak fokus. Padahal, bisa jadi mereka sedang berjuang dengan kondisi neuropsikologis yang belum dipahami. Dari sinilah FISORA lahir — sebagai upaya membantu mereka mendapatkan diagnosis dan intervensi yang lebih manusiawi,” ungkap Nabila Regita.

Melalui risetnya, Nabila menemukan fakta bahwa angka diagnosis ADHD di Kalimantan Selatan masih sangat rendah, bukan karena kasusnya sedikit, tetapi karena banyak yang belum terdata dan terdiagnosis. Ia menyoroti pula disparitas tenaga ahli psikologi di Indonesia, di mana satu psikolog klinis harus melayani hingga 90.000 penduduk, jauh dari standar WHO yang idealnya 1 banding 30.000.

“Kondisi ini membuat banyak anak kehilangan kesempatan mendapatkan intervensi tepat waktu. Mereka terus dianggap nakal, padahal bisa jadi mereka hanya belum mendapatkan akses layanan psikologis yang memadai,” ujarnya.

Sebelum menembus 15 besar nasional, Nabila telah mencatat berbagai prestasi akademik bergengsi. Pada tahun 2025, ia meraih Runner Up 2 Saraswati International Competition Vol. III, menjadi Juara 1 The 2nd Teknokrat International Competition on Art and Education, serta dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi ULM 2025.

Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Nabila juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia melaksanakan psikoedukasi kesehatan mental dan isu keagamaan berbasis budaya Banjar, serta pendampingan psikologis bagi penyintas bencana banjir di Kalimantan Selatan.

Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Ahmad Alim Bachri, menyampaikan apresiasi atas pencapaian Nabila yang berhasil mengharumkan nama universitas di tingkat nasional.

“Pencapaian Nabila menjadi 15 besar finalis PILMAPRES Nasional merupakan bukti nyata komitmen ULM dalam melahirkan mahasiswa yang unggul, inovatif, dan berjiwa sosial. FISORA adalah kontribusi nyata untuk kemajuan layanan kesehatan mental di Indonesia,”
ujar Prof. Ahmad Alim Bachri.

FISORA dinilai sebagai inovasi strategis untuk menjembatani kesenjangan akses layanan psikologi di Indonesia, khususnya dalam hal diagnosis dan intervensi ADHD yang lebih inklusif dan berbasis teknologi.

“Universitas Lambung Mangkurat senantiasa mendukung dan bangga atas karya serta dedikasi mahasiswa yang terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik,”
tutup Prof. Ahmad. As

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles