32 C
Banjarbaru
Sabtu, November 15, 2025
spot_img

Investasi Melonjak, UMKM Naik Kelas, Geopark Meratus Jadi Magnet Dunia di Pamor Borneo 2025

Gelaran Pamor Borneo 2025 yang digelar pada 21–24 Agustus 2025 di Duta Mall Banjarmasin kembali mencatat capaian membanggakan. Ajang tahunan hasil kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini terbukti menjadi ruang strategis yang mampu mempertemukan pelaku UMKM, investor, dan sektor pariwisata dalam satu ekosistem penggerak ekonomi Kalimantan.

Investasi Melonjak Drastis
Puncak perhatian tertuju pada Borneo Business & Investment Forum (BBIF) 2025, yang berhasil membukukan 15 Letter of Interest (LoI) dengan total nilai Rp55,37 triliun. Angka tersebut melesat tajam dibanding capaian tahun 2024 yang hanya Rp3,02 triliun.

“Lonjakan investasi ini menunjukkan kepercayaan dunia internasional terhadap Kalimantan. Investor melihat Kalimantan bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga siap menjadi motor pertumbuhan baru ekonomi Indonesia,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, Kamis (28/8).

Penandatanganan LoI melibatkan delegasi dari 10 negara sahabat, yakni Jepang, Luxemburg, Korea Selatan, Malaysia, Spanyol, Denmark, Rusia, Georgia, Bulgaria, dan Belarus. Sebanyak 14 delegasi dari 11 perusahaan dan lembaga internasional hadir langsung mewakili duta besar, lembaga keuangan, asosiasi perdagangan, hingga perusahaan multinasional.

Proyek strategis yang paling diminati investor di antaranya adalah Kawasan Industri Ketapang untuk Hilirisasi Bauksit senilai Rp37,18 triliun, Komoditas Turunan Kelapa Sawit di KEK Maloy Rp8,6 triliun, serta PLTA Kusan Rp2,6 triliun. Selain itu, sejumlah proyek lain seperti pembangunan pelabuhan, pengelolaan limbah, industri hilirisasi sawit, hingga rumah sakit juga menarik minat investasi.

UMKM Naik Kelas
Tak hanya investasi, Pamor Borneo 2025 juga memperkuat peran UMKM sebagai penggerak ekonomi daerah. Tahun ini, nilai transaksi UMKM mencapai Rp1,35 miliar, meningkat 16,47% dibanding capaian tahun 2024 sebesar Rp1,16 miliar.

“Peningkatan ini menjadi bukti UMKM Banua semakin naik kelas. Dukungan pembiayaan dari perbankan juga membuka peluang UMKM kita menembus pasar nasional bahkan internasional,” katanya.

Sejalan dengan itu, sektor perbankan menyalurkan komitmen pembiayaan hingga Rp10,83 miliar, yang diyakini mampu memperluas daya saing produk lokal.

Geopark Meratus Mendunia
Dari sisi pariwisata, Pamor Borneo 2025 juga memberi pengalaman berkesan bagi para delegasi internasional yang diajak berkunjung ke Geopark Meratus. Kawasan ini resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada April 2025.

“Geopark Meratus adalah kebanggaan kita. Status ini menempatkan Kalimantan Selatan dalam peta pariwisata dunia, dan membuka peluang investasi di sektor ekowisata yang berkelanjutan,” ungkap Fadjar.

Panorama pegunungan Meratus, hutan tropis yang asri, dan keragaman hayati khas Kalimantan meninggalkan kesan mendalam bagi para tamu. Beberapa delegasi bahkan menyatakan ketertarikan menjajaki investasi di bidang ekowisata dan infrastruktur pendukung.

Motor Pertumbuhan Baru Indonesia
Dengan capaian luar biasa di sektor investasi, UMKM, dan pariwisata, Pamor Borneo 2025 terbukti lebih dari sekadar pameran. Ia menjelma menjadi katalisator nyata transformasi ekonomi Kalimantan.

“Pamor Borneo bukan hanya etalase produk dan peluang investasi, tapi juga wujud sinergi nyata antara pemerintah, perbankan, pelaku usaha, dan mitra global. Kalimantan siap menjadi motor pertumbuhan baru Indonesia yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan,” tegas Fadjar.

Capaian ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden, yang menekankan kemandirian ekonomi, penguatan hilirisasi industri, ketahanan pangan, serta pemerataan pembangunan antarwilayah. *As

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles