24.4 C
Banjarbaru
Minggu, Agustus 3, 2025
spot_img

Guru

Oleh : IBG Dharma Puta 

Di keseharian yang disebut guru adalah guru sekolah, yang mengajarkan ilmu pengetahuan, membentuk karakter dan memberi wawasan kehidupan, walaupun secara substansial guru bukan hanya pengajar tetapi juga pembimbing hidup sekaligus sumber pengetahuan. Dalam pengertian substansi, Tuhan, pemerintah serta ayah dan bunda adalah guru.

Begitu mulianya seorang guru, baik dalam sisi dan pandangan kelaziman maupun substansial, sehingga diyakini bahwa dengan menghormati, terutama memahaminya, keharmonisan hidup yang berujung keberkahan, kebijaksanaan dan kedamaian dalam menjalani kehidupan akan tersajikan.

Menghormati guru sekolah, dilakukan melalui ketekunan belajar sebagai bentuk menghargai ilmunya serta menjaga sopan santun, disiplin, kejujuran dan keberadaan kita. Sejalan dengan ketakwaan dan penghormatan pada pemerintah serta ayah dan bunda.

Tuhan YME, ditempatkan sebagai guru tertinggi, sumber dari segala sumber, dihormati dengan patuh kepada perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Pemerintah sebagai guru karena bertanggung jawab mewujudkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat, dihormati dengan mematuhi hukum, mendukung kebijakannya dan menjadi warga negara yang baik.

Sedang guru yang pertama tentunya orang tua, karena jasanya dalam memberikan pendidikan serta bimbingan,dihormati dengan menunjukkan kasih sayang, bukan semata kepada ayah dan bunda tetapi kepada kehidupan hingga mereka bangga karena tahu bahwa pendidikannya telah berhasil dikuasai gemilang oleh anandanya.

Kesadaran pada mulianya profesi guru, wajib menjadi kesadaran kolektif masyarakat, hingga secara bersama sama, memindah posisi profesi guru dari pinggir ke tengah tengah kehidupan. Sebuah kerja yang tak boleh dilakukan dengan keraguan dan kegagapan, wajib menjadi fokus dan prioritas disertai berbagai pemikiran kreatif, kritis, asimetris serta tindakan atraktif.

Biarkan guru menjadi guru, bertanggung jawab terhadap profesi, tugas pokok serta fungsinya. Tampakkan beda kerja keseharian seorang guru dengan pegawai biasa sehingga menjadi layak untuk dihormati dengan segala penghargaan ikutan yang menyertainya.

Secara konsepsi diperlukan pendekatan modern melalui apresiasi kritis terhadap situasi terkini sebagai bagian awal tindakan think again, think ahead dan think across. Konsepsi yang menjadi dasar implementasi pada situasi berbeda dari sebelumnya, berubahnya karakter pencarian sekolah, perubahan prilaku orang tua terhadap kekerasan anak dan gerakan masyarakat yang lebih berbau internet.

Secara praktis pragmatis, tentunya harus ada insentif untuk menambah minat menjadi guru sekaligus menambah tanggung jawab seorang guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Jangan ada lagi, pemberian insentif, apapun namanya, yang diberikan tanpa syarat ataupun ketentuan yang mencerdaskan, karena bantuan yang tidak dikondisikan, untuk kemajuan negara dan bangsa, hakekatnya membuat kemanjaan bagi penerima sekaligus pencarian popularitas pemberinya saja .

Strategi, taktik dan kiatnya dibuat role playing, sebuah sandiwara implementasi untuk melihat ketepatan konteks dan implementasi produktif dari penerapan konsepsi tersebut. Pendidikan Dasar Gratis bisa dijadikan titik awalnya. *Sm

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles