Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sjamsuddin Noor menggelar Bhakti Sosial Lanud Sjamsuddin Noor dalam rangka peringatan hari bhakti TNI Angkatan Udara ke-77 tahun 2024 sekaligus hari Keluarga Nasional ke-31 tahun 2024.
Digelar di Rumah Sakit Lanud Sjamsuddin Noor, Banjarbaru, kegiatan ini menyediakan beberapa pelayanan, seperti pembagian kaki palsu, pelayanan KB, donor darah, pemeriksaan umum dan lain sebagainya.
“Hari ini kita ada pembagian pembagian kaki palsu kemudian pelayanan KB donor darah serta pemeriksaan umum. Kaki palsu yang dibagikan berjumlah 25, kaki palsu ini berasal dari Kick Andy Foundation,” ucap Komandan Lanud Sjamsuddin Noor, Kolonel Pnb Sri Raharjo kepada awak media, Senin (22/7/2024).
Dia mengatakan, targetnya sebagai TNI AU salah satunya adalah Humanis dan berharap bisa menjadi bagian dari pemerintah dalam upaya mengentaskan kondisi kesehatan yang kurang baik.
“Seperti stunting untuk kondisi anak kemudian peningkatan kesehatan salah satunya melalui bhakti sosial dan pelayanan kesehatan dimana Lanud Sjamsuddin Noor punya rumah sakit sehingga warga sekitar ini bisa memperoleh manfaat dari pelayanan rumah sakit yang ada di sini,” ujarnya.
Sri Raharjo juga menyampaikan, kegiatan ini rutin ia laksanakan setiap tahun, bahkan dalam setahun bisa 2 kali pelaksanaan.
“Kita pelaksanaan pada saat hari ulang tahun TNI AU sendiri yang di bulan April dan juga hari Bhakti yang dilaksanakan di bulan Juli ini,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menyatakan kegiatan ini adalah sebuah kolaborasi pelayanan masyarakat yang di inisiasi oleh Lanud Sjamsuddin Noor bersama BKKBN dalam rangka hari keluarga nasional.
“BKKBN tentu sesuai dengan bidangnya mensupport fasilitas pelaksanaan di pelayanan keluarga berencana dan ini sangat luar biasa karena di sambut dengan antusias oleh masyarakat atas bhakti sosial yang dilaksanakan oleh jajaran TNI AU,” katanya.
Teguh mengungkap, angka stunting di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini masih 21,5 persen dan akan tetap terus melakukan penurunan.
“Saya kira ini ikhtiar kita bersama untuk bisa menurunkan jauh daripada itu karena ini ada hubungannya dengan bagiamana penyiapan sumber daya manusia ke depan,” papar Teguh.
Dirinya juga menjelaskan, stunting ini masih dalam ukuran fisik panjang atau tinggi badannya, belum di cek lebih lanjut bagaimana perkembangannya.
“Mudah mudahan sebenarnya kalo dari 21,5 persen itu stunting bisa jadi di bawah itu, tapi semangat kita bukan sekedar angka. Kita memastikan ke depan bahwa kualitas penduduk kita yang unggul dan punya data saing serta produktivitas yang cukup tinggi,” tutupnya. Ad [IK]