32 C
Banjarbaru
Friday, August 23, 2024
spot_img

Ditresnarkoba Polda Kalsel Sampaikan Hasil Lab Sampel Kecubung, Terdapat 2 Kandungan Positif

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes Pol Kelana Jaya menyampaikan perihal hasil pemeriksaan Laboratorium dari uji sampel kecubung di Surabaya.

Ia menjelaskannya terdapat 2 Zat Positif yang terkandung dalam buah kecubung yang membuat penggunanya berhalusinasi tinggi.

“Berdasarkan hasil Laboratorium uji konfirmasi dari kecubung yang kita kirim ke Surabaya itu ternyata positif Atropin dan Skopolamin, jadi 2 zat itu yang positif dari hasil sampel yang kita kirim ke labfor Surabaya,” jelas Kelana, saat jumpa pers di Mako Polda Kalsel, Banjarmasin, Senin (15/7/2024).

Dengan adanya uji Lab ini, Kelana berharap masyarakat bisa tau, paham dan dapat mengambil sikap serta tindakan apa yang harus mereka lakukan terhadap buah jenis terong ini.

“Sampai saat ini berdasar hasil uji lab di Surabaya, memang kecubung belum masuk dalam kategori undang-undang narkotika mungkin langkah-langkah yang kita lakukan nanti kita koordinasi dengan pemerintah terkait, kita akan diskusikan karena itu cukup berdampak negatif terhadap minoritas,” ujarnya.

Direktorat Narkoba Polda Kalsel juga memberikan arahan kepada Kasat jajaran di Polres dan Polresta untuk mematahkan dan mendata posisi buah kecubung yang ada di masing-masing wilayah untuk selalu di awasi.

“Untuk sementara kita mengambil langkah seperti itu namun nanti kita akan koordinasi kan dengan pemerintah provinsi, langkah-langkahnya seperti apa,” ucapnya.

Selain itu, Kelana juga mengungkap bagian tanaman kecubung yang paling sering disalahgunakan adalah bunga dan buahnya.

“Kalo dari persentase kandungan alkaloid nya itu yang paling tinggi itu buah sama akar sebanyak 0,4 sampai 0,9 persen, sedangkan untuk daun sama bunga nya itu 0,2 sampai 0,3 persen,” papar Kelana.

Namun demikian, jika dikonsumsi sifat alkaloid alami ini bisa langsung berasa terhadap tubuh yang bisa menimbulkan efek  halusinasi hingga 2 hari lamanya.

“Kalo alkaloid itu sebenarnya zat aktif dari tanaman jadi masing-masing tanaman itu memiliki alkaloid nya sendiri, kalo alkaloid yang sudah diperiksa di Laboratorium itu memang kandungan dari Kecubung,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Seksi Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian (Kabid Dokkes), Kombes Pol Muhammad El Yandiko menyatakan efek kandungan yang ada di dalam kecubung bagi penggunanya akan merasakan kulit dan mulut kering.

“Selain Atropin dan Skopolamin ada satu lagi, yaitu Hiosiamin, ini memberikan penggunanya akan merasakan kulit dan mulutnya kering kemudian di sertai dengan peningkatan denyut jantung, ada juga efek anestesi dan halusinasi yang sangat kuat karena dia mempengaruhi sistem presepsi di susunan saraf pusat kita, jadi pengguna akan sulit membedakan antara realita dan ilusi yang sedang dialami,” ungkapnya.

Kemudian juga terdapat efek katinon, efek ini yang sering dicari dari si penyalahguna, yakni pengguna merasakan euforia sesaat kemudian ada semangat atau tenaga yang bertambah tapi hanya sesaat lalu kemudian hal ini justru akan membuat suatu efek yang akumulatif biasa efek adiktif atau ketergantungan yang segera menyusul.

“Efek berulang ini akan cenderung berpotensi menimbulkan intoksikasi atau keracunan, jadi bisa menimbulkan gangguan irama jantung kemudian ada efek relaksasi nya juga sehingga terjadi kelemahan terutama yang kita khawatirkan itu pada kelemahan otot-otot pernapasan,” tuturnya.

Tidak hanya berefek pada saraf-saraf pusat, dirinya juga menuturkan bahwa kandungan buah ini memberikan efek yang sangat mengganggu kesadaran yang berakibat fatal bagi si pengguna.

“Efek ini bisa menimbulkan perubahan kesadaran atau gangguan kesadaran serta gangguan yang vital, jadi tidak hanya saraf-saraf pusat tapi tentu juga di jantung kemudian juga mata gangguan penglihatan dengan pupil yang menjadi midriasis,” tambahnya.

Dia juga menghimbau, apabila terjadi gangguan-gangguan seperti itu, langkah pertama harus segera membawa korban ke tempat fasilitas kesehatan terdekat dan diusahakan jangan tidur dan menghirup napas sebanyak-banyaknya.

“Jadi intinya ini merupakan suatu alkaloid yang alami namun ini membahayakan kesehatan bahkan bisa menimbulkan suatu kematian jadi sangat dianjurkan untuk di hindari,” tutupnya. Ad [IK]

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles