Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendorong transformasi digital birokrasi kembali ditunjukkan melalui inovasi terbaru dari Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalsel.
Biro Kesra resmi meluncurkan Sistem Informasi Pengelolaan Pelayanan Dasar (Sipolayandas), sebuah aplikasi yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan administrasi data serta memacu integrasi pelayanan dasar di berbagai sektor.
Kepala Bagian Kesra Pelayanan Dasar, Deddy Noraidi, menjelaskan bahwa Sipolayandas hadir sebagai jawaban atas kebutuhan birokrasi yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Menurutnya, aplikasi ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan Biro Kesra terhadap agenda besar digitalisasi pemerintahan.
“Aplikasi Sipolayandas akan mempermudah tugas dan fungsi di Bagian Kesra Pelayanan Dasar, khususnya dalam pengelolaan administrasi serta integrasi data pelayanan dasar. Nantinya, baik target, realisasi maupun capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial dapat terkelola dengan lebih baik, terukur, dan transparan. Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan,” jelas Deddy.
Mendorong Tata Kelola Data yang Lebih Baik
Salah satu fokus utama aplikasi Sipolayandas adalah penataan data pelayanan dasar. Selama ini, pengumpulan dan pelaporan data terkait capaian pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, serta sosial masih menghadapi tantangan, seperti keterlambatan pelaporan, perbedaan format, hingga kurangnya integrasi lintas daerah.
Dengan hadirnya aplikasi ini, seluruh data dapat terdokumentasi secara digital, sehingga lebih mudah diakses, dikelola, dan dianalisis. Selain itu, aplikasi ini juga membantu pemerintah daerah dalam melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara real-time maupun periodik.
“Misalnya, capaian SPM bidang kesehatan terkait ketersediaan tenaga medis atau layanan rumah sakit. Melalui aplikasi ini, data bisa diinput langsung oleh daerah dan dipantau secara berkala oleh provinsi. Jadi, tidak ada lagi keterlambatan data yang menghambat pengambilan keputusan,” tambah Deddy.
Era Digitalisasi Birokrasi
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalsel, H. Fatkhan, menegaskan pentingnya digitalisasi dalam menunjang kinerja aparatur. Menurutnya, Sipolayandas bukan sekadar aplikasi administratif, melainkan juga instrumen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Di era sekarang, digitalisasi adalah keniscayaan. Kita tentunya menginginkan kemudahan dalam menjalankan tugas dan fungsi di Biro Kesra. Dengan aplikasi ini, data yang tersaji bisa diakses kapan saja dan di mana saja, cukup melalui gadget. Hal ini akan mempercepat kerja dan meminimalkan kendala birokrasi,” ujar Fatkhan.
Ia menambahkan bahwa peluncuran Sipolayandas juga sejalan dengan visi besar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), transparan, dan akuntabel.
Mendukung Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Lebih jauh, aplikasi Sipolayandas diharapkan dapat berkontribusi langsung terhadap pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang menjadi salah satu indikator penting dalam pelayanan publik.
Dalam bidang pendidikan, misalnya, Sipolayandas akan membantu memantau capaian SPM terkait ketersediaan guru, sarana prasarana sekolah, hingga akses pendidikan dasar bagi masyarakat. Sementara di bidang kesehatan, aplikasi ini akan mengintegrasikan data layanan dasar seperti imunisasi, gizi anak, hingga fasilitas kesehatan rujukan.
Sedangkan di bidang sosial, Sipolayandas memungkinkan pencatatan data secara lebih akurat terkait perlindungan anak, layanan untuk lansia, maupun rehabilitasi sosial bagi kelompok rentan.
“Seluruh data pelayanan dasar ini sangat penting karena menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Melalui Sipolayandas, kita bisa memastikan bahwa tidak ada warga yang terlewat dari akses pelayanan dasar,” terang Deddy.
Harapan dan Langkah Lanjutan
Biro Kesra Setda Provinsi Kalsel optimistis, aplikasi ini akan membawa perubahan signifikan dalam tata kelola administrasi pelayanan dasar. Namun demikian, Fatkhan menyadari bahwa keberhasilan implementasi Sipolayandas sangat bergantung pada dukungan berbagai pihak, terutama pemerintah kabupaten/kota sebagai garda terdepan pelayanan.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada aparatur di seluruh daerah, agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, Biro Kesra juga membuka ruang kolaborasi dengan instansi terkait, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna memastikan data yang masuk terintegrasi dengan sistem nasional.
“Kita berharap seluruh pemerintah daerah dapat aktif menggunakan Sipolayandas. Semakin lengkap data yang masuk, semakin baik pula analisis yang bisa dilakukan untuk perencanaan pembangunan daerah,” kata Fatkhan.
Ke depan, aplikasi Sipolayandas juga direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan berbagai fitur baru, seperti dashboard analitik, integrasi dengan big data, hingga sistem pelaporan yang bisa diakses masyarakat secara terbatas untuk menjaga transparansi.
Wujudkan Kalsel Lebih Maju
Peluncuran Sipolayandas menjadi salah satu langkah penting Kalimantan Selatan dalam mewujudkan transformasi birokrasi menuju pelayanan publik yang cepat, tepat, dan transparan. Dengan mengandalkan teknologi digital, Pemprov Kalsel berupaya memastikan bahwa setiap kebijakan dan layanan benar-benar berbasis data yang akurat.
“Pada akhirnya, tujuan kita sama, yaitu menghadirkan pelayanan publik yang semakin baik bagi masyarakat Banua. Kita ingin memastikan bahwa setiap anak bisa sekolah, setiap warga mendapat layanan kesehatan yang layak, dan kelompok rentan mendapat perlindungan. Semua itu bisa terwujud jika tata kelola datanya baik, dan Sipolayandas hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut,” tutup Fatkhan. As