Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kalimantan Selatan 2025 diselenggarakan sebagai forum strategis untuk memperkuat sinergi kebijakan pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, inklusif, dan berdaya tahan. Agenda ini merupakan tindak lanjut arahan pada PTBI Nasional 2025 di Jakarta, serta menjadi sarana echoing policy agar kebijakan dari pusat terimplementasi selaras hingga tingkat daerah.

Dalam arahannya pada PTBI Nasional 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global, berkat kolaborasi menyeluruh antar unsur bangsa. Presiden juga menekankan komitmen pemerintah untuk menjaga pertumbuhan dan stabilitas secara simultan melalui kebijakan yang lahir dari ketenangan, keyakinan, serta tekad memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
“Pertumbuhan dan stabilitas harus berjalan berdampingan. Kita perlu memperkuat kepercayaan diri nasional, saling membantu, dan menghadirkan solusi cepat bagi rakyat,” pesan Presiden Prabowo dalam arahannya.

Senada dengan Presiden, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan optimisme atas prospek ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dan tetap berdaya tahan pada 2025–2027. Pertumbuhan tersebut dipacu oleh solidnya konsumsi dan investasi, serta ekspor yang tetap positif meski ekonomi global melambat. Inflasi nasional diproyeksikan berada dalam sasaran 2,5 ± 1%, ditopang penguatan kebijakan moneter dan sinergi pengendalian inflasi pusat–daerah, serta peningkatan ketahanan pangan.
Bank Indonesia menegaskan pentingnya penguatan koordinasi kebijakan pada lima bidang strategis: stabilitas makro dan sistem keuangan, pembiayaan ekonomi, penguatan ekonomi digital, ketahanan pangan dan energi, serta kerja sama ekonomi internasional.


Di tingkat daerah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, A. Donanto H.W., menyampaikan bahwa perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh kuat sebesar 5,19% (yoy) pada triwulan III 2025. Pertumbuhan tersebut dipenuhi oleh akselerasi investasi di Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, peningkatan produksi pertanian, serta berkembangnya ekonomi digital. Pada 2025, perekonomian Kalsel diproyeksikan berada di kisaran 4,8–5,6% dan meningkat pada 2026.
“Momentum ini perlu dijaga melalui tiga fokus strategi utama: akselerasi sumber pertumbuhan ekonomi baru, digitalisasi transaksi, serta penguatan kestabilan harga dan ketahanan pangan,” ungkap Donanto.

Pelaksanaan PTBI Kalsel 2025 juga menjadi ruang apresiasi atas sinergi yang terjalin erat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, perbankan, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat Banua. Mewakili Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalsel, Subhan Nor Yaumil, menegaskan bahwa capaian ekonomi Kalsel sepanjang 2025 merupakan bukti kerja bersama yang konsisten dan berkelanjutan.
Kalimantan Selatan menorehkan sejumlah prestasi nasional dan regional, antara lain:
1. Peringkat 1 Nasional Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2025, dengan skor 81,98%,
2. Kota Banjarmasin meraih TPID Award 2025 sebagai TPID Terbaik se-Kalimantan,
3. Kabupaten Tanah Laut meraih TP2DD Award 2025 sebagai yang terbaik se-Kalimantan.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa sinergi dan keberlanjutan program mampu menghasilkan kemajuan nyata. Kalsel memiliki modal kuat untuk menjadi pemain penting dalam transformasi ekonomi nasional melalui hilirisasi batu bara dan sawit, penguatan UMKM, investasi bernilai tambah, dan percepatan pariwisata Geopark Meratus sebagai destinasi global,” ujar Subhan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan turut mengajak seluruh pemangku kepentingan—baik pemerintah daerah, dunia usaha, perbankan, akademisi, hingga masyarakat—untuk terus memperkuat sinergi dalam memastikan ketahanan dan kebangkitan ekonomi daerah.


Melalui PTBI Kalimantan Selatan 2025, komitmen bersama ditegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, resilien, dan inklusif hanya dapat dicapai melalui kolaborasi yang konsisten, inovatif, dan terarah. As![]()









