29 C
Banjarbaru
Selasa, Desember 2, 2025
spot_img

BMKG Dorong Masyarakat Adaptif Cuaca Lewat Program MOSAIC 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat literasi kebencanaan dan ketangguhan komunitas terhadap risiko cuaca ekstrem.

Melalui kegiatan Sosialisasi Masyarakat Indonesia Siaga dan Adaptif Informasi Cuaca (MOSAIC) 2025, Senior Forecaster BMKG, Riefda Novikarany, S.Si., M.Han., menegaskan bahwa penyebaran informasi cuaca yang cepat, akurat, dan dipahami masyarakat menjadi kunci mengurangi risiko bencana hidrometeorologis.

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa MOSAIC merupakan program edukatif untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memperoleh, memahami, hingga merespons informasi cuaca dengan tepat, sehingga mampu meminimalkan dampak yang muncul saat terjadi dinamika atmosfer. Program ini secara khusus bertujuan membentuk masyarakat yang siaga, sadar risiko, dan mampu bertindak cepat ketika peringatan dini dikeluarkan BMKG

Riefda memaparkan bahwa Indonesia memiliki pola iklim yang beragam dan potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi setiap bulan. Berdasarkan visualisasi pada materi pelatihan, terdapat periode yang didominasi banjir dan longsor pada Desember–Februari, puting beliung dan hujan es pada Maret–Mei, serta kekeringan dan kebakaran hutan pada Juni–Agustus. Sementara itu, puting beliung dan hujan intens kembali berpotensi pada September–November

“Dengan memahami siklus cuaca, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan langkah mitigasi,” ucapnya.

Tugas BMKG dan Pentingnya Early Warning System

Riefda juga menekankan mandat BMKG melalui UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, di mana salah satu fungsi utama BMKG adalah penyediaan sistem peringatan dini untuk tsunami, cuaca ekstrem, dan iklim ekstrem. Layanan ini ditopang oleh observasi, pengolahan data, diseminasi informasi, serta tenaga yang kompeten

“Informasi yang cepat tidak akan berdampak jika tidak dipahami dan ditindaklanjuti. Karena itu, edukasi kepada masyarakat adalah elemen penting dalam mitigasi,” jelasnya.

Program MOSAIC di Kalimantan Selatan berlangsung dua hari dan berisi berbagai sesi mulai dari pemahaman cuaca, pembacaan atmosfer, pengenalan produk informasi BMKG, hingga diskusi layanan cuaca lokal. Peserta juga mengikuti focus group discussion, fun games, serta pre-post test untuk mengukur pemahaman

Melalui kegiatan ini, BMKG berharap terbentuk jejaring masyarakat siaga cuaca yang mampu menyebarluaskan informasi secara mandiri dan responsif. As

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest Articles

- Advertisement -spot_img