Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana banjir yang mungkin terjadi seiring meningkatnya curah hujan di wilayah setempat.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai dalam podcast “Ngonten Aja” (Ngobrolin Tentang Kerjaan) yang diproduksi oleh Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarbaru, pada Jumat (31/10/2025).
“Kalau bulan Oktober kemarin masih sekitar 70 persen, sekarang sudah naik menjadi 90 persen lebih. Beberapa daerah seperti Barabai dan Kandangan mulai mengalami genangan, meski sebagian besar sudah berangsur surut,” ujarn Gusti
Menurutnya, hingga saat ini kondisi secara umum masih terkendali, namun koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota terus ditingkatkan. “Kami setiap hari menerima laporan dari daerah dan melaporkannya kepada Gubernur Kalsel, Muhidin, setiap titik sudah dimonitor, termasuk koordinasi di pos-pos siaga banjir,” jelasnya.
Rifai menyebut, sejumlah langkah antisipatif telah dilakukan, antara lain menyiapkan stok logistik, perlengkapan tanggap darurat, serta sistem pemantauan debit air di sungai utama. “Kami sudah menyiapkan perlengkapan seperti perahu karet, motor trail, hingga drone untuk memantau kondisi sungai. Selain itu, pos-pos siaga di daerah rawan banjir juga sudah aktif,” tambahnya.
Kajian daerah rawan bencana juga dilakukan untuk mendukung perencanaan pembangunan. Kajian ini menjadi acuan agar masyarakat tidak membangun di kawasan berisiko tinggi, sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam penataan ruang.
Selain upaya fisik, BPBD juga aktif melakukan edukasi kebencanaan. Melalui bidang pencegahan, sosialisasi rutin dilakukan ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang kesiapsiagaan, menjaga kesehatan, dan pentingnya tetap tenang saat banjir.
Rifai menyampaikan bahwa apel kesiapsiagaan banjir akan digelar pada pertengahan November dengan melibatkan unsur TNI/Polri, relawan, dan instansi terkait. “Koordinasi yang kuat sangat penting. Dengan kesiapan dari provinsi, kabupaten/kota, dan pihak lain, kita harapkan penanganan bencana bisa lebih cepat dan efektif,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada namun tidak mudah panik terhadap informasi yang beredar, terutama di media sosial. “Kalau ada berita tentang banjir atau kenaikan debit air, jangan langsung percaya. Saring dulu informasinya. Kami terus melakukan pemantauan dan akan menyampaikan informasi resmi,” pesannya.
Rifai berharap curah hujan tinggi tahun ini tidak menimbulkan bencana besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan tidak ada banjir besar di Kalimantan Selatan. Yang penting, kita semua tetap siaga, saling bantu, dan bersama menjaga lingkungan,” tutupnya.
Tayangan “Ngonten Aja” dapat disaksikan masyarakat melalui kanal Youtube KalselMC, yang menampilkan berbagai narasumber dan informasi pembangunan di Banua. As-Infopublik![]()





