Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) meluncurkan Program Kartu Siap Kerja Batola, sebuah inisiatif baru untuk memperkuat kompetensi dan daya saing tenaga kerja lokal. Kegiatan peluncuran berlangsung di Aula Mufakat, Kantor Bupati Barito Kuala, Senin (20/10).
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi, Wakil Bupati Herman Susilo, Sekretaris Daerah H. Zulkipli Yadi Noor, perwakilan Disnakertrans Provinsi Kalimantan Selatan, Plt. Kepala Disnakertrans Arif Widodo, peserta pelatihan, serta sejumlah undangan dari berbagai instansi.
Sebagai program unggulan di bidang ketenagakerjaan, Kartu Siap Kerja Batola difokuskan pada peningkatan keterampilan dan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui empat subprogram utama, antara lain:
KURSI PAPAN (Kursus Operator Sasaran Industri, Pemanganan dan Penempatan) – Pelatihan Operator Excavator Dasar untuk 14 peserta.
PELANDUK AMAS (Pelatihan Dunia Kerja Aluminium – Metal dan Pengelasan) – Pelatihan Welder Tingkat Menengah untuk 14 peserta.
PEPES NGEBOR (Pelatihan Pembuatan Sasirangan dan Ngebordir) – Pelatihan Teknik Dasar Sasirangan dan Bordir bagi 16 peserta.
Pelatihan Institusional UPTD BLK Barito Kuala – Meliputi empat kejuruan keterampilan dengan total 64 peserta.
Acara peresmian juga diisi dengan laporan dari Plt. Kepala Disnakertrans Arif Widodo, penayangan video profil peserta, serta penyerahan simbolis Kartu Siap Kerja Batola oleh Bupati Barito Kuala.
Dalam keterangannya kepada media, Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja dan adaptif terhadap kebutuhan dunia industri.
“Kartu Siap Kerja ini merupakan salah satu langkah konkret untuk menyiapkan generasi muda Barito Kuala agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja. Dengan pembekalan keterampilan ini, kami ingin masyarakat tidak lagi kesulitan mencari pekerjaan,” ujar Bupati Bahrul Ilmi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program tersebut.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Denzipur 8/Gajah Mada Banjarbaru atas dukungannya. Dengan kerja sama yang baik, pelaksanaan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Barito Kuala H. Zulkipli Yadi Noor menjelaskan bahwa program ini menargetkan angkatan kerja lokal dan tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memastikan adanya penempatan kerja bagi peserta yang telah menyelesaikan program.
“Melalui Kartu Siap Kerja, peserta tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga disiapkan untuk langsung masuk ke dunia kerja. Ini menjadi langkah nyata untuk menekan angka pengangguran di Barito Kuala,” tuturnya.
Zulkipli menambahkan, angka pengangguran terbuka di Barito Kuala saat ini sudah relatif rendah, yakni sekitar 3,2 persen, dan diharapkan akan semakin turun seiring pelaksanaan program tersebut.
Peluncuran Kartu Siap Kerja Batola menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dalam membangun tenaga kerja yang terampil, produktif, dan kompetitif, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi daerah yang berorientasi pada pemberdayaan sumber daya manusia berkualitas. *As