Keindahan gerak berpadu dengan harmoni musik tradisional menghadirkan suasana penuh pesona budaya yang memikat hati.
Sebanyak lima orang siswa-siswi yaitu (Fei, Jovita, Miki, Yubi dan lie) dari kelas 7A SMP Santa Maria Banjarmasin, menampilkan tarian dayak berjudul “Hanjak” pada acara Pameran Pendidikan bertema “Dengan semangat Santo Fransiskus Assisi, wujudkan pendidikan bermutu untuk semua serta semakin Ardere et lucere”, Jumat (26/9/2025).
Tarian Dayak “Hanjak” tidak sepenuhnya merujuk pada satu tarian tunggal.
Pada sejarahnya, kata “hanjak” berasal dari bahasa Dayak Nganjuk yang berarti “berbahagialah” atau merayakan kehidupan.
Intinya meluapkan rasa syukur atas berbagai hal, seperti panen atau peristiwa penting, yang dilakukan dengan penuh semangat dan energi.
Menurut salah satu penari, Felixia, atau yang biasa disapa Fei, persiapan untuk tampil di pergelaran lumayan sempit. “Kami latihan cuma 4 hari. Habis pulang sekolah sekitar satu jam saja,” ujarnya.
Untungnya, salah satu dari teman ada yang asli orang dayak, yaitu Miki. Dari kecil sudah terbiasa menari. “Sehingga kami bisa latihan dan koreksi gerakan bersama-sama. Tapi, pada gerakan terakhir ada perubahan sedikit saja,” tuturnya.
Karena persiapan yang sangat sempit, lanjut Fei, maka kostumnya kurang lengkap. Tidak pakai baju tarian Dayak. Kami hanya pakai baju seragam yang dilengkapi dengan ikat kepala khas Dayak dan selendang.
“Meski agak gugup, tapi setelah tampil perasaannya lega karena sudah memberikan yang terbaik untuk sekolah,” jelas Fei. Wln
