Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono, mengapresiasi peluncuran produk inovatif Sunbumin, suplemen kesehatan berbahan dasar ikan haruan hasil kreasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB). Peluncuran dilakukan dalam acara Grand Launching Sunbumin dan seminar Beauty of Borneo di Kampus Utama UMB, Kabupaten Barito Kuala.
Sunbumin merupakan produk hasil kolaborasi mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMB bersama mitra kerja. Produk ini memanfaatkan ikan haruan (gabus) yang kaya akan kandungan albumin dan dikenal memiliki manfaat kesehatan tinggi.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Rusdi Hartono, Gubernur H. Muhidin menyampaikan bahwa inovasi ini membuktikan peran strategis perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu dan potensi daerah.
“Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam berkelanjutan,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut, Rusdi menjelaskan bahwa inovasi hilirisasi seperti Sunbumin sejalan dengan program Haruan Estate dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel yang fokus pada budidaya terpadu ikan haruan. Pemprov Kalsel mendukung penuh integrasi dari sektor hulu hingga hilir untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Hilirisasi ditangani oleh UMB, dan hulunya kami tangani melalui program Haruan Estate. Ini sinergi nyata antara pemerintah dan akademisi,” tambah Rusdi.
Gubernur juga menyambut positif penyelenggaraan seminar Beauty of Borneo, yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga dan mempromosikan keunikan Kalimantan Selatan sebagai warisan budaya dan hayati yang bernilai tinggi.
Sementara itu, Rektor UMB Prof. Khudzaifah Dimyati melalui Wakil Rektor Apt. Risya Mulyani berharap Sunbumin dapat membawa manfaat luas bagi masyarakat Kalsel dan menginspirasi pihak lain dalam menggali potensi sumber daya lokal.
“Sayang jika kekayaan seperti ikan haruan tidak dimanfaatkan secara optimal, terutama kandungan albuminnya yang tinggi. Produk ini lahir berkat kerja sama erat dengan mitra dan dukungan pemerintah,” ujar Risya.
Mewakili mitra hilirisasi, Ihya Nurul Islam menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah awal menuju kemandirian Kalimantan Selatan dalam mengelola potensi sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Beberapa kampus sudah kami dampingi dalam proses hilirisasi, namun UMB layak diapresiasi karena mengusung produk yang berakar dari kearifan lokal,” pungkas Ihya. As-Wasaka
