Sebanyak 15 penulis Tanah Bumbu menerima penganugrahan dalam gelaran sayembara penulisan cerpen lokal. Kegiatan ini serangkaian kegiatan Gebyar Literasi Kopiambar 2024 yang diselenggarakan oleh Komunitas Pegiat Gambar Bacarita Tanah Bumbu.
Penganugrahan diserahkan pada malam penutupan Festival Literasi Bersujud (FLB) 2024 di kawasan pantai wisata Pagatan, Sabtu (28/9) malam. Masing-masing pemenang sayembara menerima hadiah, uang pembinaan, plakat dan piagam. Pemenang nantinya juga akan menerima buku antologi kumpulan cerpen bermuatan lokal yang fisiknya masih dalam proses pencetakan.
Penulis yang menerima penganugrahan adalah Muhammad Bayu Andhini (Iwan dan Sambal Rontonya), Siti Qomariyah An-Nisa Akhyar (Ekspedisi Mistis), Halimatussadiyah (Mangayu), Syahril (Hantu Laut), Sunarti (Mimpi di Tanah Bumbu), Sultan Setiyadi (Ekspedisi di Pulau Sewangi), Umi Salamah (Cinta di Balik Pawai Ogoh – Ogoh), Dartik (Badatang), Rika Yuliana (Anakku Bukan Buaya), Annisa Nur Hidayani (Janin), Gratcia Immanueli (Langkah Ikhsan Menyambut Fajar), Heni Dwiyanti (Dia Liang Bangkai), Sri Purwanti (Agate), Siti Fatimah Sulaiman (Perjalanan Iman Yang Tertunda), dan Muhammad Luthfi (Perempuan yang Disekap dalam Kapal).
Penanggungjawab Program Muzakkir Munzir menjelaskan, sayembara ini merupakan bentuk apresiasi Komunitas Pegiat Gambar Bacarita pada insan penulis yang konsen mengangkat budaya lokalitas kabupaten bertagline Bumi Bersujud.
“Kami berharap kegiatan ini memacu insan kreatif untuk mengangkat kearifan dan budaya lokal dalam bentuk karya tulisan. Sekaligus kegiatan ini untuk menggali potensi generasi muda,” ujar aktivis yang biasa disapa Bang Zak.
Dijelaskan Bang Zak, sayembara digelar sebagai rangkaian kegiatan Sarasehan Kepenulisan. Penulis yang mengikuti sayembara merupakan peserta Sarasehan Kepenulisan yang digelar tiga hari sebelumnya yakni pada tanggal 25 September di kantor pelayanan umum Dispersip.
“Sebelumnya kami membekali pengetahuan dan menyamakan persepsi pada peserta sarasehan yang berjumlah 36 orang. Infut dari kegiatan tersebut peserta mengumpulkan karya cerpen bermuatan lokal. Karya cerpen ini selanjutnya akan kami bukukan dalam bentuk buku antologi,” jelasnya.
Buku antologi nantinya akan menjadi bahan bacaan sekaligus bahan referensi kepustakaan yang bermuatan lokal. Buku ini nantinya dapat dijadikan rujukan bagi pencari literatur khususnya di Tanah Bumbu.
Salah satu peserta, Muhammad Luthfi mengapresiasi serangkaian kegiatan yang mengakomodir penulis lokal ini. Menurutnya program yang digagas komunitas ini patut didukung karena telah memberi dampak yang nyata untuk kemajuan keliterasian sekaligus pelestarian kebudayaan di Tanah Bumbu.
“Serangkaian kegiatan ini positif sekali, karena selain menjadi wadah peningkatan kompetensi menulis, juga pengaruhnya terhadap kelestarian kebudayaan dan kearifan lokal,” ujarnya.
Muhammat Luthfi yang telah menerbitkan beberapa karya buku sebelumnya, mengaku memperoleh pengalaman baru atas serangkaian program yang dijalankan Komunitas Pegiat Gambar Bacarita. “ Semoga kedepan kami dilibatkan lagi dalam program-program komunitas, terutama yang berhubungan dengan kepenulisan,” tutupnya. Uza [IK]