Kain hitam besar bertuliskan putih kalimat tauhid terbentang. Panji itu menjadi latar unik sang khatib yang tampil lugas menyerukan persatuan umat Islam. Ratusan kaum muslimin di Banjarmasin dan sekitarnya pun mendengarkan saksama, di rangkaian Salat Iduladha 1445 H, yang mengikuti pendapat kuat keputusan Amir Makkah, Ahad (16/06/2024).
Salat hari raya ini dilangsungkan di halaman Kompleks Gedung Raya Banua Anyar, yang juga dihiasi 6 spanduk seruan pembebasan Palestina. Semuanya teduh menjalani seluruh rangkaian ibadah, seiring cahaya pagi yang dihalangi ruko tinggi.
Khatib Ust. Humaidi Ibnu Idris menegaskan, bahwa sudah seharusnya kaum muslim bersatu dalam pelaksanaan Iduladha, sebagaimana bersatu dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Demikian seperti yang pernah terwujud pada masa Nabi saw. dan khulafaurasyidin. Alangkah indahnya jika persatuan umat kembali terwujud hari ini,” harap mubalig muda tersebut di atas mimbar.
Ust. Humaidi menekankan, bahwa kebersamaan kaum mukmin digambarkan Nabi Muhammad saw. laksana satu tubuh. Sehingga selain saling mencintai, juga terkandung tuntutan untuk merasakan penderitaan yang dialami saudara seiman.
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri,” ucapnya saat menyitir hadis muttafaq alaih.
Di antara penderitaan saudara seiman tersebut yang saat ini terjadi ungkap panitia pelaksana, adalah pembantaian ribuan kaum muslimin di Palestina.
Sayangnya, kondisi tersebut sulit diselamatkan kaum muslimin, seiring terpecah dalam negeri-negeri kecil, hingga ada yang malah menjalin kesepakatan dagang dengan Israel.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi kita akan bersatu dalam khilafah, membebaskan Palestina, dan negeri-negeri lain yang masih dalam penderitaan,” harap Guru H. Hidayatul Akbar.
Jemaah pun kemudian saling bersalaman usai khutbah, melingkar lebar di bagian saf depan. Banyak yang kemudian kembali ke daerah masing-masing, di luar kota Banjarmasin. Sebelumnya, semuanya khusyuk mengikuti salat Iduladha, yang diimami Guru Mukhlis.
(AL)